JAKARTA, KOMPAS.com -- Bagi vokalis dan gitaris Barasuara, Iga Massardi (31), kamus bahasa Indonesia adalah teman yang baik dalam membuat lagu. Kamus selalu menjadi penolong baginya saat menulis lirik.
"Kalau baca buku sih jarang, cuma baca kamus. Kadang-kadang gue buka acak aja cari kata-kata baru, terus gue tulis di kertas, gue kumpulin mana yang bisa gue pakai," kata Iga saat ditemui di sela-sela acara Unreleased Project Urban Gigs 2017, di Jakarta, Rabu (22/2/2017).
Pemilihan diksi yang berbeda dalam karya-karya lagu menjadi warna tersendiri bagi Iga dan Barasuara.
Hal itu membuat ciri khas dan lantunan irama yang berbeda dengan lagu-lagu dari band lain. Masa kecil Iga yang dekat dengan puisi dan karya sastra membuatnya mudah merangkai kata.
"Tapi, tidak setiap kali membuat lagu juga karena inspirasi itu enggak bisa gue tentuin. Tadi pagi, gue cuma di kamar, gitaran dan pakai recorder,jadi satu lagu. Penulisan (lagu) itu bener santai banget. Kalau gue persiapan, malah enggak dapet," tambah ayah satu anak ini.
Iga dan lima rekannya di Barasuara tengah menggarap album baru.
"Untuk rilis albumnya, gue enggak yakin tahun ini. Tapi, April kami rencana merilis singel. Judulnya 'Samara', dan bulan ini lagi produksi," tuturnya.
Barasuara merilis album pertama yang diberi nama Taifun.
Para Penunggang Badai, julukan penggemar Barasuara, diharapkan bersabar menunggu lagu baru band kesayangannya itu, termasuk menanti diksi baru yang akan muncul dalam lagu-lagu grup musik itu. (JAL)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 23 Februari 2017, di halaman 32 dengan judul "Berteman Kamus".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.