JAKARTA, KOMPAS.com - Usai menontom film Jakarta Undercover, Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok, mengaku tak kaget dengan fenomena yang terjadi di Ibu Kota seperti adanya prostitusi terselubung atau bahkan prostitusi online.
"Itu kan yang sudah pernah keluar juga di koran, waktu ada yang ketangkap di hotel. Dulu sempat kan yang prostitusi online, telepon juga," ucapnya saat ditemui di XXI Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2017).
Ahok tak memungkiri bahwa beberapa kejadian dalam film Jakarta Undercover, antara lain prostitusi dan peredaran narkoba, masih ada di Jakarta.
"Saat ini saya enggak tahu, kayaknya sih masih ada ya," katanya.
Untuk itu, pria yang pernah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur tersebut mengaku perlu menggalakkan peran Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) demi mempersempit ruang gerak pengedar narkoba dan pelaku prostitusi.
"Makanya saya bilang, kalau kayak gitu kan mau enggak mau ada kita belajar baru kita tahu ada pesta, pantesan rumah sepi cuman suara. Ternyata musiknya pakai teknologi bluetooth. Jadi pesta-pesta di rumah," ujarnya.
"Itu kuncinya RT-RW lah mesti kenalin tetangga siapa-siapa. Dasa wisma PKK juga harus jalan. Jadi kita bisa kenalin betul setiap orang punya persoalan," imbuhnya.
Jika nanti dirinya kembali terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok mengaku akan memperkuat peran RT dan RW.
"Ya saya pikir itulah realita di Jakarta kita harus perkuat RT dan RW jangan sampai ada pesta di rumah-rumah kayak gitu ya," tutupnya seraya berlalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.