JAKARTA, KOMPAS.com -- "Ada tiga kata yang harus kita ingat, yaitu ikat, bakar, bunuh," ujar Yosi "Project Pop" dalam acara Aksi Pelajar untuk Kebinekaan Indonesia yang digelar Maarif Institute bekerja sama dengan Cameo Project serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jumat (21/4/2017) pekan lalu, di Jakarta.
Ratusan pelajar SMA dan SMK yang hadir dalam acara itu terdiam mendengar tiga kata yang diucapkan salah satu personel Project Pop tersebut. Yosi buru-buru melanjutkan kalimatnya.
"Mari kita ikat rasa persaudaraan, bakar semangat nasionalisme, dan bunuh kecurigaan. Kita pun akan bisa menerima perbedaan itu indah," kata Yosi yang bersama rekan-rekannya di Cameo Project aktif membuat video dengan pesan nasionalisme.
Yosi meyakini, Tuhan mengumpulkan banyak suku, agama, dan ras yang berbeda di bumi Indonesia bukan untuk berperang, tetapi untuk hidup bersama dalam damai.
"Agama bisa kita pilih. Namun, kita lahir di keluarga mana dan jadi warga negara mana tidak bisa kita pilih. Jadi, lebih baik kita hidup damai bersama," kata Yosi.
"Semua adalah saudara. Jangan menghakimi dan menjelek-jelekkan," ujarnya. (ELN)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 April 2017, di halaman 32 dengan judul "Perbedaan Itu Indah".
Baca juga: Yosi Project Pop Konsisten dengan Basket dan Yosi Project Pop: Sepertinya Mereka Tidak Diwariskan Jiwa Patriotisme
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.