TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Grup band MALIQ & D'Essentials resmi meluncurkan album terbaru mereka yang bertajuk Senandung Senandika.
Album ini dikenalkan kepada publik untuk kali pertama dalam acara musik spesial bertajuk "Traxkustik Pop Hari Ini Edisi Senandung Senandika" yang dipersembahkan 101.4 Trax FM di Summarecon Mal Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (21/5/2017).
Untuk diketahui, album Senandung Senandika menyuguhkan sembilan materi lagu baru dengan kesegaran warna-warni musik yang belum pernah disajikan MALIQ & D'Essentials pada album-album sebelumnya.
Misalnya, pada track pertama album ini yang berjudul "Sayap", MALIQ & D'Essentials dengan personel Angga (vokal), Indah (vokal), Lale (gitar), Jawa (bas), Ilman (keyboard), dan Widi (drum), menambah semarak intro lagu mereka lewat nuansa bunyi-bunyian kecapi.
Mengenai eksperimen bermusik yang seperti demikian, Widi berujar bahwa hal itu sudah tak aneh bagi dia dan rekan-rekan segrupnya.
"Dulu MALIQ kalau bikin musik seperti ini orang bilang, 'Kok aneh sih, kok begini sih, enggak nge-jazz'. Kalau sekarang orang sudah biasa dengarnya," kata Widi dalam jumpa pers.
Selain bunyi-bunyian dari alat musik kecapi, MALIQ & D'Essentials juga memasukkan nyanyian dari kelompok kasidah. Kata "magadir... magadir..." pun ikut mengisi bagian lirik lagu "Maya".
"Semakin terasa aneh ketika kami mengisi lagu 'Maya' dengan suara ibu-ibu yang kasidahan. Jadi itu benar, ibu-ibu kasidahan datang terus rekamannya di rumah he-he-he," ujar Widi.
Widi yang juga dikenal sebagai music director beberapa penyanyi Tanah Air mengatakan, saat ini MALIQ & D'Essentials semakin nyaman bereksperimen dengan warna-warna musik baru yang sengaja mereka "benturkan" dengan genre pop.
Resep yang sama juga pernah digunakan mereka saat meracik lagu "Drama Romantika" yang bernuansa dangdut. Kendati bebeda dengan lagu-lagu MALIQ & D'Essentials yang kental dengan unsur jazz pada awal kemunculan mereka di industri musik Tanah Air, faktanya "Drama Romantika" mampu menggoyang penggemar yang menyaksikan langsung aksi panggung Angga cs.
Selain mengupas warna musiknya, Angga tak lupa menjelaskan pemilihan kata-kata pada judul lagu dalam album Senandung Senandika. Kali ini mereka memilih "Kapur" untuk merepresentasikan jasa guru.
"Kalau saya yang berkesan adalah lagu 'Kapur'. Zaman sekarang kan guru-guru sudah pakai whiteboard, bahkan katanya sudah ada yang kasih materi pakai laptop ya. Sementara zaman kami dulu guru-guru masih pakai kapur," ulas Angga.
Mengungkapkan sebuah pesan melalui judul dengan menggunakan kata-kata kiasan seperti "Kapur" bukan kali ini saja digunakan MALIQ & D'Essentials. Sebelumnya mereka sudah pernah menggunakan "Sriwedari" untuk salah satu judul lagu dalam album ke-6, Musik Pop.
"Kami pernah menggunakan kata 'Sriwedari' untuk mengungkapkan cinta tanpa secara langsung menyebutkan kata cinta di dalam liriknya," kata Angga.