Joshua Suherman: Pancasila Bukan Sekadar untuk Dihafal

JAKARTA, KOMPAS.com -- Mantan penyanyi cilik, Joshua Suherman, mencoba mengingat kembali alias introspeksi diri apakah ia selama ini benar sudah mengamalkan Pancasila.

Ini ia lakukan menandai peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada hari ini, Kamis (1/6/2017).

"Kalau gue pribadi Ketuhan yang Maha Esa ya, gue mengakui adanya Tuhan. Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, ya selama ini saya merasa adil sama semua orang," ujarnya dalam wawancara di studio TransTV, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (31/5/2017).

"Persatuan Indonesia, ya gue masih menjaga persatuan, gue tidak mencoba untuk membuat negara sendiri he-he-he. Dan nilai-nilainya lainnya tetap gue amalkan," tambahnya.

[Baca juga: Joshua Suherman Enggan Lanjutkan Karier Bernyanyi]

Sebab, baginya Pancasila sebagai ideologi dasar Indonesia tak sekadar untuk dihafal atau dipahami, tetapi orang-orang seharusnya juga bisa mengaplikasikan nilai-nilainya ke kehidupan sehari-hari.

Joshua pun menyayangkan kekisruhan yang terjadi karena timbulnya isu SARA (Suku Ras Agama Dan Antar Golongan) yang bertolak belakang dengan Pancasila.

"Kalau itu menimbulkan sesuatu yang negatif ya pasti semuanya menyayangkan sih. Semua orang punya aspirasi, tapi gimana caranya itu disampaikan dengan cara tidak ada gesekan," ujarnya.

"Banyak yang nge-post ya dengan foto-foto setengah Saya Pancasila. Awareness ini harus didukung sama semua orang bahwa ideologi dasar negara kita ini ya Pancasila dan kita sepakat itu," tambah Joshua.

[Baca juga: Hubungan Pamela Bowie dan Joshua Suherman Kandas Lagi]

Penetapan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 24 Tahun 2016.

Ini mengacu pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 Mei-1 Juni 1945. Lalu tepat 1 Juni 1945, Presiden RI Pertama Soekarno mulai memperkenalkan istilah Pancasila lewat pidatonya.

[Baca juga: Jadi Jomblo, Joshua Suherman Malah Lega]