Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Ini Ayah Bimbim Jadi Penasehat Slank

Kompas.com - 01/06/2017, 21:54 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak lagu band Slank yang mengkritik pemerintahan Orde Baru. Hal itu dibahas ketika Slank menjadi bintang tamu dalam program acara Rosi yang dipandu Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosiana Silalahi, Kamis (1/6/2017).

Lagu-lagu yang mencuat kala itu antara lain adalah lagu "Hei Bung" dan "Birokrasi Kompleks" dari album Generasi Biru (1994) yang merupakan karya band tersebut.

Rosi yang penasaran akan hal itu, lantas meminta jawaban Slank terkait keberanian mereka mencipta lagu yang bikin gerah penguasa Orde Baru.

[Baca juga: Kaka "Slank" Kaget Lihat Abdee Muncul Tiba-tiba di "Rosi"]

Penabuh drum sekaligus pentolan Slank, Bimbim, mengungkapkan alasan band yang berdiri sejak 1983 itu berani membuat lagu-lagu bernapas kritik.

"Ada pepatah begini. Di era zaman orde baru, seniman justru lebih kreatif. Karena kita membalut lirik dan lagu itu dengan kamuflase, dengan bahasa yang lebih puitis, bahasa yang disamarin. Jadi ya kami waktu itu muda banget. Jadi kami bicara apa yang kami rasain," kata Bimbim.

Sedangkan Kaka berujar, ada sosok lain yang berkontrobusi terhadap karya-karya Slank meski selama ini tidak telihat publik.

"Dulu kami kayak punya penasihat. Tapi, secara tidak resmi. Papa-nya Bimbim (Sidharta M Soemarno). Jadi kalau ada setiap lirik yang rada-rada...," kata Kaka.

"Kami punya self sensor sendiri sebelum album keluar," sambung Bimbim.

[Baca juga: Bimbim: Tanpa Abdee, Slank Merasa seperti Macan Luka]

Dari berbagai album yang dirilis Slank selama 33 tahun berkiprah di industri musik memang tidak lepas dari nuansa kritik membangun, selain tema percintaan secara general.

Bahkan, pada album ke-22 yang bertajuk Palalopeyank pun lekat akan nuansa yang sama kendati lebih ditujukan kepada masyarakat yang termakan berita-berita hoax di zaman media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau