Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajang C Noer: Lukisan pada Pelepah Pisang Jun Sakata Beri Ketenangan

Kompas.com - 04/07/2017, 07:31 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis senior Jajang C Noer (65) mengaku takjub dengan karya-karya pelukis asal Jepang, Jun Sakata. Lukisan-lukisan itu dibuat pada pelepah pisang.

Lima puluh karya Sakata bertema alam dan budaya Jepang itu sedang dipamerkan di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, sejak 3 Juli hingga 12 Juli 2017.

"Semua karya-karya Sakata memberikan saya rasa ketenangan. Ada yang bilang sekelebat juga anak kecil bisa, tapi enggak, ada sesuatu yang besar di belakangnya," kata Jajang yang  membuka pameran Sakata.

Pelukis asal Yokohama berusia 69 tahun itu mencetuskan ide melukis pada media pelepah pisang setahun setelah berkunjung ke Ubud, Bali, pada 1999.

[Baca juga: Jun Sakata Gelar Pameran Lukisan dengan Pelepah Pisang]

Kompas.com/Tri Susanto Setiawan Pelukis Jun Sakata diabadikan di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2017). Ia menggelar pameran 50 karya lukisannya dengan menggunakan media utama berupa kertas pelepah pisang.
Sejak saat itu selama 15 tahun, Sakata yang awalnya adalah perancang bunga di Jepang itu membuat berbagai lukisan dari media tersebut.

Ia membagi waktunya, masing-masing enam bulan di Ubud dan enam bulan di Yokohama, untuk menyelesaikan lukisan-lukisannya.

Jajang berpendapat, lukisan-lukisan sarat nilai artistik itu tidak akan bisa jadi jika si pembuat tidak tulus dalam berkesenian.

"Itu tidak bisa dibuat kalau tidak dengan hati. Dari hati dan dengan hati, itu tidak sembarangan. Nah kalau pun ada yang kosong, itu ada artinya. Jadi karya seni adalah karya yang kalau kita lihat atau kita nikmati ada sesuatu di belakangnya. Sesuatu yang lebih jauh dari apa yang kita liat, nah itu karya seni," kata dia.

[Baca juga: Instalasi Kertas Pelepah Pisang Jun Sakata]

Adapun sebelum dipamerkan di TIM, lukisan-lukisan Sakata sudah dipamerkan di berbagai kota di Jepang.

Untuk di Indonesia sendiri sudah lebih dulu dipamerkan di Affandi Art Museum, Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau