"Saya enggak tahu. Jurinya itu ada lima orang, mereka orang-orang senior di industri musik Rusia. Saya enggak tau, ngapain saya nanya," ujar Sandhy saat berbincang dengan wartawan di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (14/7/2017).
Bagi pelantun "Tak Pernah Padam" ini, musik itu terkadang susah untuk didefinisikan.
"Musik itu kadang enggak semudah ditanya. Musik itu sama kayak karya seni lain. Misalnya saya lihat lukisan. Ya, maaf ya, saya lihat lukisan ini biasa-biasa aja. Saya lihat lukisan Affandi, beda kan sama ini. Lukisannya siapa sama siapa beda kan. Nah itu yang menyentuh emosi kita," ujar Sandhy.
"Musik juga gitu. Walaupun sebagus-bagusnya denger suara orang, tiba-tiba gue denger suara Iwan Fals gitu, Iwan Fals suaranya enggak indah, (tapi) karismatik. Suaranya Mick Jagger enggak indah, cuma karismatik," kata Sandhy.
"Maksudnya, oke. Adam Levine bagus, cantik, indah, sempurna, tapi waktu denger suaranya Mick Jagger, Sorry, Adam, you are nothing. Buat gue gitu," sambungnya.
Sementara itu, Sandhy menambahkan bahwa para juri yang menilainya juga tidak melontarkan komentar apapun.
"Enggak ada kasih komentar. Enggak ada komentar-komentaran. Cuma nyanyi terus udah. Enggak ada," ucapnya.
Kendati begitu, mantan suami Ade Sechan ini mengatakan bahwa ia mendapatkan pengalaman berharga dari keterlibatannya dalam ajang internasional itu.
"Latihan uji nyali aja. Jangan di kampung sendiri mulu. Kalau mau uji nyali keluar," pungkasnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/07/14/185145210/sandhy-sondoro--musik-itu-sama-seperti-karya-seni-lain