Gurutai merupakan ahli pedang dari kerajaan Dinasti Qing, yang dikenal kejam.
"Kerja keras pokoknya untuk mainin 'Gurutai'," tulis Joe dalam live chat pada akun LINE-nya, yang dikutip oleh Kompas.com pada Minggu (16/7/2017).
Joe harus menguasai Kumdo, sebuah seni bela diri modern Korea yang berasal dari seni pedang Kendo dari Jepang.
Selain itu, yang paling sulit menurut Joe adalah mempelajari dialog dalam bahasa Korea dan bahasa Manchuria untuk film tersebut.
"Kesulitannya yah harus berdialog bahasa Korea dan bahasa Manchuria. Ini akan menjadi tantangan terberat akting aku selama karir," tulis Joe lagi.
Di lokasi shooting pun ia masih harus berlatih untuk menggunakan kedua bahasa tersebut.
Ia harus pula menjaga kebugarannya dengan menjalankan latihan fisik dan jogging.
Kesulitan lainnya adalah kendala bahasa untuk berkomunikasi dengan sutradara Choi Jae Hoon dan kru film itu.
"Mereka belom pernah kerjasama dengan aktor Indonesia specially untuk karakter penting... tapi bersyukur sutradara dan producernya sangat percaya dengan saya.. jadi itu jadi support yg luar biasa.. dan so far shooting sangat seru dan menyenangkan," tulis Joe pula.
Swordsman mengambil latar era Joseon ketika periode perubahan Dinasti Ming ke Dinasti Qing.
Film itu berkisah tentang para pendekar pedang yang menentang keadaan yang membingungkan.
Film tersebut diproduksi oleh Opus Picture, yang telah melahirkan film-film Hollywood, yakni Man from Nowhere dan SnowPiercer.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/07/16/141431210/jadi-gurutai-dalam-swordsman-joe-taslim-bekerja-keras