Pandji dan Tanta dilibatkan menjadi para relawan pembisik dalam kegiatan Bioskop Bisik.
Bagi para penyandang tunanetra itu, Pandji dan Tanta bertugas bercerita dengan membisiki mereka adegan-adegan tanpa dialog yang tampak di layar lebar.
Film tersebut dipertontonkan mulai kira-kira pukul 17.00 WIB di Studio 4 Blok M Square XXI.
Lima penyandang tunanetra dan para pembisik itu menonton bersama para penonton lain dalam Studio 4.
Sebelum film dimulai, Pandji memberi penjelasan mengenai Bioskop Bisik kepada mereka yang berada dalam studio tersebut.
"Jadi, nanti kalau bapak ibu lagi nonton, yang biasanya diam, nanti ada bisik-bisik, mohon dimaklumi," ucapnya.
Film itu berdurasi satu setengah jam. Pandji mengaku tak menemui kesulitan dalam menjalankan tugasnya sebagai pembisik untuk satu dari lima penyandang tunanetra itu.
Pandji mengatakan bahwa sebagai pembisik ia tidak boleh terlalu rinci menyampaikan apa yang tampak pada layar lebar.
Untuk adegan tanpa ada yang bicara, ia "hanya" harus menjelaskan siapa tokoh dalam adegan itu, apa yang sedang dilakukan oleh tokoh itu, dan akibat dari apa yang dilakukan oleh tokoh itu.
"Jadi, yang bisikin bisa membantu teman-teman punya theater of mind aja, punya bayangan adegannya," ujarnya.
Bagi Pandji, Biskop Bisik merupakan sesuatu yang baru, dan, menurut ia, positif untuk dilanjutkan.
Ia berharap akan makin banyak Bioskop Bisik sehingga para penyandang tunanetra bisa menonton film-film yang sedang diputar di gedung-gedung bioskop.
"Kalau ada bisik-bisik, jangan langung marah, siapa tahu memang lagi bisikin tunanetra. Supaya teman kita yang tunanetra bisa menikmati film bioskop ini dengan optimal," tuturnya.
"Dengan senang hati, kalau ada kesempatan lagi, mau (jadi relawan). Bahkan, kami menyarankan jadi habit sama film lain," lanjutnya.
Ega, yang didampingi oleh Pandji, mengatakan bahwa ia sudah rutin ikut Bioskop Bisik. Ia mengaku senang ketika mendapat kesempatan dibisiki oleh Pandji.
Menurut ia, Pandji bisa dengan baik menjelaskan adegan tanpa ada yang bicara.
Ia berharap Bioskop Bisik makin banyak digerakkan, tak hanya di Jakarta, tetapi juga di seluruh Indonesia, agar para penyandang tunanetra bisa menikmati film di gedung bioskop.
"Mudah-mudahan makin sering dan ke depannya bisa nonton premier film. Kalau lagi premier bisa undang Bioskop Bisik," tuturnya.
Sementara itu, Tanta mengaku terbawa cerita film tersebut sehingga sering lupa membisiki penyandang tunanetra di sampingnya.
Ia mengaku pula kesulitan menghafal nama para cameo yang jumlahnya cukup banyak dalam film tersebut untuk disampaikan kepada penyandang tunanetra bersangkutan.
"Jadi, ada beberapa kali teman saya nanya, 'Ini siapa?'. 'Duh, sebentar ya, saya lupa namanya'," kisahnya.
Namun, Tanta, sebagaimana Pandji, mengapresiasi Bioskop Bisik dan ingin lagi menjadi relawan pembisik.
Menurut ia, meski tak bisa melihat pun mereka bisa terbantu dengan deskripsi yang dibisiki olehnpara relawan.
"Bahkan, tadi mereka ngakak, bisa menikmati film," katanya.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/07/17/125746810/pandji-pragiwaksono-tanta-ginting-menonton-bareng-penyandang-tunanetra