"Menyenangkan karena narator kan story teller ya. Ini seperti dalang. Jadi buat saya itu menyenangkan," ujar Reza yang hadir dalam screening dan jumpa pers di XXI Plaza Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2017) malam.
Pengalaman menjadi narator adalah yang pertama bagi pria berusia 30 tahun tersebut.
Biasa bermain film, Reza tentu tak asing dengan yang namanya mengolah suara. Ia pernah beberapa terlibat dalam pertunjukkan teater monolog Bunga Penutup Abad.
"Untuk jadi narator artinya secara vokal juga enggak harus se-powerful di teater," kata dia.
Proses perekaman narasi yang dilakukan Reza pun hanya berlansung selama dua hari saja. Naskahnya pun dibabat oleh Reza dilokasi tanpa dipelajari pada hari-hari sebelumnya.
"Tapi kali ini narasinya yang jadi tantangan tersendiri. Karena ada baca puisinya, ada menggunakan bahasa Perancis-nya," ujar dia.
"Kita semua enggak ada yang tahu script awalnya. Jadi saya pun baru tahu script-nya pas mas Hay bilang 'Eh kita recording yuk' Di hari H gitu, semua serba instan dan spontan," ucapnya.
Film Banda The Dark Forgotten Trail mengisahkan ulang kisah sejarah Kepulauan Banda dan Pala, yang menjadi komoditi rempah bernilai tinggi dan diperebutkan oleh para bangsa-bangsa di Eropa.
Rencananya, film ini ditayangkan serentak di bioskop di seluruh Tanah Air pada 3 Agustus 2017 mendatang.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/07/27/114236210/reza-rahadian-jadi-dalang-film-dokumenter-banda