Salah satu hal tak menyenangkan yang pernah dihadapi pemain film Eiffel I'm in Love 2 ini adalah saat harus menghadapi keluhan para pembeli.
"Sebenarnya kalau ribet itu bagian dari risiko customer service, udah biasalah dimaki-maki. Ada yang enggak sabar," kenang Shandy saat ditemui dalam sebuah acara di XXI Lounge Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2017).
"Maksudnya kan saya punya admin lima online. Kadang mereka (pembeli) maunya seperti private customer service. Mau langsung immediately," sambungnya.
Untuk mengatasi keluhan yang datang, Shandy pun selalu memberitahu para customer service-nya untuk tetap memberikan pelayanan terbaik.
"Kami selalu memberikan pengertian, kepada customer service atau admin, yang namanya costumer adalah raja. Apapun yang mereka katakan, kami cuma bilang mohon maaf, kami akan perbaiki," ujar Shandy.
"Tapi kembali lagi ke masing-masing. Ya, itu bagian dari bisnis ini dan customer service itu penting," tambahnya.
Selain berbisnis busana, pemilik nama lengkap Nyimas Shandy Aulia ini pun berencana untuk mengembangkan ragam bisnisnya ke bidang lain.
"Saya ada project ke depannya. Saya akan launching skin care, kosmetik, dan produk minuman yang saya tujukan untuk UKM industri. Jadi dengan modal kecil, udah bisa berbisnis sendiri. Ditunggu," pungkasnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/08/10/210856610/shandy-aulia-ceritakan-pengalaman-buruk-selama-berbisnis-fashion