Film Surat untuk Jakarta yang diproduki Pijaru ini merupakan satu dari 12 film yang diputar dalam festival yang digelar 17-19 Agustus 2017 di SVA Theatre, New York. Film Surat untuk Jakarta yang juga menang di Hellofest 2016 diputar di hari kedua IFF.
Sebelas film yang lain adalah Salawaku, Aisyah Biarkan Kami Bersaudara, Roda Pantura, Djakarta 00, Timun Mas, Return to Sender, Pangreh, Lembusura, Siti, Bulan di Atas Kuburan, dan Cahaya dari Timur: Beta Maluku.
Sabtu (19/8/2017) malam, Indonesian Festival Festival ditutup dengan penayangan film Cahaya dari Timur: Beta Maluku yang dibintangi Chicco Jerikho.
Film yang mengisahkan perjuangan dan upaya perwujudan perdamaian di Maluku lewat sepakbola ini disaksikan lebih dari 100 orang. Perjuangan penuh haru menyebar di gedung bioskop yang ada di pusat kota New York ini.
Deputi Bidang Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Joshua Puji Mulia Simandjuntak hadir dalam pemutaran film sebagai akhir dari Indonesian Film Festival.
Meskipun baru pertama kali digelar, Indonesian Film Festival menyedot minat penonton yang cukup besar, tidak hanya warga Indonesia.
IFF yang disponsor Bekraf, Kementrian Pariwisata dan Konsulat Jenderal RI di New York disambut hangat komunitas film asing. Beberapa komunitas menjajaki kemungkinan kerja sama untuk penyelenggaraan festival.
"Kami hendak memperkenalkan Indonesia melalui film," ujar Emilia.
Bersama tujuh orang Indonesia lain yang bekerja di New York, IFF dirancang sejak tiga bulan lalu.
Selama persiapan, 12 film dipilih oleh tim untuk mewakili perkenalan Indonesia ke dunia luar, khususnya ke New York.
Di hari kedua, dihadirkan Wahyu Ichwandardi atau yang populer di media sosial sebagai @pinot untuk berbicara mengenai animasi untuk media sosial. Pinot adalah animator sekaligus desainer grafis profesional yang berdomisili dan bekerja di New York.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/08/20/113315010/surat-untuk-jakarta-tampil-di-indonesian-film-festival-di-new-york