Memiliki komitmen seleksi yang transparan, panitia pelaksana FFI 2017 menjelaskan tentang skema penjurian penghargaan Piala Citra tahun ini.
"FFI 2017 memformulasikan sistem baru dengan melibatkan asosiasi profesi merekomendasikan film dan juri. Platform yang diharapkan agar FFI berikutnya berlangsung mandiri sebagai unsur perfilman Tanah Air," ujar Ketua FFI 2017, Leni Lolang, di Sofia at The Gunawarman, Jakarta Selatan, Senin (21/8/2017) malam.
Tahap awal adalah seleksi film lewat rekomendasi asosiasi profesi dari 21 Agustus hingga 25 September. Juga pemilihan nama 75 pelaku film yang akan duduk sebagai juri.
Kemudian, panitia melakukan verifikasi tim penjurian. Setelah itu, akuntan publik melakukan tabulasi data nominasi yang dilanjutkan pada pengumuman nominasi pada 5 Oktober 2017.
Lalu, 75 juri yang terpilih akan melakukan penilaian tahap akhir. Mereka menonton film secara daring lewat situs resmi penjurian.
Selanjutnya, mereka menonton film-film untuk lima kategori, yakni film bioskop, sinematografi, tata musik, tata suara, dan efek visual. Setelah itu, para juri melakukan voting.
Semua proses itu berlangsung pada 10 hingga 24 Oktober 2017. Hasilnya akan ditabulasi oleh akuntan publik.
Para pemenang diumumkan dalam malam penganugerahan FFI 2017 di Manado pada 11 November.
"Kalau ditanya apakah sistem penjuriannya seperti Oscar, tiga tahun terakhir penilaian selalu sistem voting tanpa diskusi lagi sehingga film tidak bias. Dalam konteks itu agak mirip dengan Oscar, tapi spiritnya kami yang bawa," ujar Ketua Penjurian FFI 2017, sutradara Riri Riza.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/08/22/112354110/begini-skema-penjurian-festival-fiim-indonesia-2017