Film ini bercerita soal Tomo (Reza Rahadian), wartawan majalah misteri yang ditugaskan meliput Situs Gunung Padang.
Ia harus bekerja sama dengan paranormal bernama Guntur (Dwi Sasono) dan arkeolog bernama Arni (Julie Estelle) dalam memecahkan misteri situs tersebut.
Yang menarik, Gerbang Neraka memanfaatkan teknologi CGI (Computer-Generated Imagery) yang proses pengerjaannya memakan waktu sampai satu tahun.
“Iya, satu tahun sekian. Dan begini, sebagai catatan, walaupun post-production lama, CGI di sini hanya 30 persen. Jadi enggak full CGI,” ungkap Rizal ketika ditemui wartawan di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (21/8/2017).
“Bagaimanapun dalam film Indonesia, CGI itu tetap sesuatu yang sifatnya mewah. Perlu orang, waktu, biaya. Akhirnya, oke untuk biaya segini, saya perlu waktu. Kalau biaya segini mungkin lebih cepat, tapi kalau segini perlu waktu untuk berkreasi,” imbuhnya.
Rizal menambahkan, Robert Ronny, selaku produser dan penulis skenario film ini sempat berujar bahwa banyak uang digelontorkan demi tekknologi CGI ini.
“Tapi sebenarnya tentu terbatas untuk film semacam ini sehinga yang membuat CGI pun juga tidak bisa mengerjakan ini semua. Ada pekerjaan lain, film beda lagi,” ujar Rizal.
“Jadi untuk industri ini masih agak sulit bikin film yang full CGI. Saya mending agak lama (pengerjaannya), tapi bagus pas keluar, daripada cepat tapi CGI kasar,” sambungnya.
Gerbang Neraka mulai tayang di gedung-gedung bioskop pada 20 September mendatang.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/08/22/140732510/rizal-mantovani-manfaatkan-teknologi-cgi-untuk-gerbang-neraka