Duta Sheila on 7: Saya Penginnya Masuk Hubungan Internasional

Pria yang akrab disapa Duta itu menceritakan pengalaman itu saat menghibur ratusan alumni dalam acara reuni Keluarga Alumni UGM (Kagama) DKI, di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/8/2017).

"Saya dulu masuk Gadjah Mada (angkatan) tahun 97. Saya jurusannya di Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian," kata Duta.

Ayah dua anak itu mengaku sebenarnya menginginkan kuliah di jurusan Hubungan Internasional atau Sastra Inggris.

Namun keinginannya tak sejalan dengan harapan orangtua. Duta mengungkapkan, orang tuanya ingin agar sang anak mendalami ilmu eksakta.

"Saya adalah anak yang cukup menuruti kemauan orangtua, jadi saya nurut ya. Saya waktu SMA kebetulan saya dimasukinnya ke jurusan IPA, padahal saya pengin kuliah HI atau Sastra Inggris," kata Duta.

Makanya, saat pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), pilihan pertama Duta adalah jurusan dari ilmu eksakta meskipun ia ingin memilih jurusan ilmu sosial.

"Berhubung saya mawas diri ya, jadi tidak ada dalam pikiran saya waktu itu (pas UMPTN pilih) pilihan pertama saya untuk masuk (jurusan) Teknik Mesin atau apa. Jadi saya memang pilihan pertamanya langsung Pertanian, saya cari aman," kata pria kelahiran Kentucky, AS, itu sambil terkekeh.

Akhirnya, Duta sadar bahwa apa yang diperintah oleh orangtuanya penuh pesan tersembunyi. Orangtua, lanjut dia, terkadang mengetahui sesuatu yang anaknya tak sadari.

Singkat cerita, Duta merasa tak bisa membagi waktunya untuk kuliah yang penuh kegiatan praktikum dan responsi dengan kegiatan bermusik.

Adapun, tahun 1998, Sheila on 7 mulai masuk dapur rekaman.

"Waktu tahun pertama saya sempat mikir, coba dulu saya pilihannya IPS kan enggak ada praktikum dan saya bisa pergi manggung. Tapi saya dibukakan mata saya, karena sebenarnya mau jurusannya apa saja kalau memang takdir orang berbeda ya akan berbeda jalannya," kata Duta.

Akhirnya Duta memilih fokus bersama Sheila on 7. Sebab, menurutnya, kegiatan praktikum dan responsi sangat berkaitan dengan rencana tugas akhirnya. Namun, dia menyadari, tidak selamanya mahasiswa dapat terus-terusan absen atau "titip" absen.

"Jadi saya bangga melihat teman-teman yang sudah menemukan tempatnya setelah lulus dari UGM dan kerja sesuai dengan yang diinginkan. Kalau kuliahnya enggak selesai ya akhirnya begini, 'ngamen' terus sampai tua," ujar Duta.