JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, vokalis Giring Ganesha sempat mengutarakan rencananya untuk vakum dari band Nidji dengan alasan berkonsetrasi terhadap situs web yang dikelolanya.
Namun, pernyataan itu berbanding terbalik dengan pilihan Giring saat ini yang mendeklarasikan diri sebagai calon legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 nanti.
Lantas bagaimana nasib band Nijdi jika Giring berkonsentrasi di dunia politik?
"Untuk Nidji sendiri gua sudah bicarain agak lama. Awalnya memang mau vakum karena fokus ke Kincir.com. Begitu saya kasih tahu (ke personel Nidji saya mau maju jadi caleg), mereka juga support banget," ujar Giring di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2017).
[Baca: Giring "Nidji" Deklarasikan Diri sebagai Caleg PSI]
Sejauh ini, Giring mengungkapkan bahwa ia dan Nidji masih terikat kontrak dua proyek dengan perusahaan rekaman Musica Studio's. Kata Giring, akan ada singel yang diluncurkan Nidji pada Desember 2017.
Sebelum itu, Nidji juga akan menggelar konser tunggal yang sempat pada November 2017.
"Mudah-mudahan ini membuat Nidji semakin besar dan juga nanti ada vokalis yang bisa membuat Nidji lebih besar lagi," kata dia.
"Impian saya Nijdi jangan sampai bubar. Saya cinta mati, saya enggak mungkin sampai di titik ini kalau bukan karena Nidji," kata dia.
[Baca: Alasan Giring "Nidji" Terjun ke Dunia Politik]
Terkait ucapan Giring soal vokalis baru, apakah ada kemungkinan posisi Giring akan tergeser di Nidji?
"Ya mudah-mudahan nanti kalau ada vokalis kedua bisa satu panggung sama saya kapan-kapan. Masih ada reunian atau apapun. Kalau ada yang tanya 'Giring berhenti nyanyi dong?' Gimana mau berhenti nyanyi, orang saya nyanyi tiap hari di kamar mandi," kata dia.
Giring mengatakan bahwa posisi yang cocok untuk mengantikannya sebagai vokalis adalah seorang wanita.
"Mudah-mudahan vokalisnya cewek ya," kata dia lalu tertawa.
[Baca: Giring Nidji Bidik Komisi X Jika Jadi Anggota DPR]
Sebagai informasi, Nidji adalah grup band yang beranggotakan enam orang asal Jakarta yang terdiri dari Giring Ganesha (vokal), Andi Ariel Harsya dan Ramadhista Akbar (gitar), Randy Danistha (keyboard, synthesizer), Andro Regantoro (bas), serta Adri Prakarsa (drum).
Nidji merupakan penyempurnaan nama dari kata Niji yang diambil dari bahasa Jepang yang berarti pelangi. Para personel telah menyukai dan menyetujui konsep dengan nama itu, karena kata Nidji sangat merefleksikan warna musik mereka yang beragam serta berbeda satu sama lain, namun bisa membiaskannya dalam satu warna musik.
Sejarah awal terbentuknya band Nidji bermula dari persahabatan antara Rama dan Andro. Persahabatan mereka berkembang terus dalam dunia musik. Selanjutnya bersama Ariel yang telah bergabung dengan mereka, terciptalah sebuah lagu berjudul "Maria".
[Baca: Istri Menangis Saat Giring "Nidji" Minta Izin Jadi Caleg PSI]
Namun, lagu itu belumlah sempurna dan masih membutuhkan sebuah vokal. Kemudian mereka bertemu dengan Giring yang selanjutnya dapat melengkapi lagu "Maria" dengan mengisi vokal pada lagu tersebut.
Setelah itu, Andro merekomendasikan Adri yang sebelumnya telah sering melakukan jam session bersamanya untuk menempati posisi sebagai drummer. Mereka berempat (Ariel, Andro, Adri, dan Giring) lalu menghubungi Rama yang sempat terpisah sebelum terciptanya lagu "Maria" untuk mencoba bermain musik bersama hingga akhirnya menemukan kecocokan visi dan misi.
Pada awal Februari tahun 2002, terbentuklah Nidji dalam formasi awal. Lalu pada awal April tahun 2005, Nidji menambah personelnya sehingga berjumlah enam, yaitu seorang keyboardist bernama Randy yang merupakan sahabat dari Giring, sang vokalis. Gaya 'memetik jambu' Giring saat menyanyi membuat Nidji menjadi band yang unik dan atraktif.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/09/06/153254910/giring-terjun-ke-politik-bagaimana-nasib-nidji