"Aku punya pandangan bahwa aku ini ibu kamu, bukan teman kamu. Aku menerapkan apa yang orangtuaku terapkan ke aku," kata Nadia ketika ditemui di Bursa Efek Indonesia, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (11/9/2017).
"Walaupun kita bisa curhat ke orangtua, tapi kita harus punya rasa segan atau hormat. Itu yang buat aku bisa survive ketika kuliah di luar. Aku pikirannya jangan sampai bikin malu orangtua gue, dan it works for me. Aku disiplin banget, menurut mereka aku mama monster," tambahnya.
Di sisi lain, Nadia selalu berusaha untuk meluangkan waktunya bersama keluarga agar keharmonisan bisa terwujud.
"Yang sangat penting adalah bonding antar keluarga. Jadi anak-anak tahu kapan mereka bisa terbuka sama orangtua, tapi di momen lain mereka segan sama orangtua," ujar wanita kelahiran Jakarta, 19 Februari 1980 ini.
Penulis buku "Minder… Done That!" ini memberi contoh, ia selalu meluangkan waktunya untuk makan malam bersama keluarga sebagai salah satu momen untuk saling erat.
"Di meja makan itu kami selalu kumpul untuk dinner. Satu lagi ada ritual yang ditunggu-tunggu seluruh anggota keluarga, yaitu boleh makan mi instan di tempat tidur itu sebulan sekali. Anak-anak enggak cheating. Yang mereka tunggu adalah momen Minggu pagi mamanya masak untuk mereka dan bisa makan di tempat tidur," sambungnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/09/12/183037110/nadia-mulya-menurut-anak-anak-aku-mama-monster