Menanggapi reaksi beberapa penggemar yang kurang puas itu, pemain bas Payung Teduh Aziz Kariko alias Comi mengatakan bahwa mereka sengaja melakukan sedikit perubahan musikal. "Akad", kata dia, dibuat lebih sederhana dan ringan baik dari segi lirik maupun musiknya.
"Itu bagian dari evolusi sebagai musisi kali ya. Biar enggak gitu-gitu terus lagu-lagunya. Alhamdulillah dengan evolusi kami ini kami jadi lebih PeDe (percaya diri)," ujarnya dalam sesi wawancara di area Soundrenaline 2017 di Garuda Wisnu Kencana, Bali, Minggu (10/9/2017) malam.
Sang vokalis Mohammad Istiqamah Djamad alias Is menyebutnya sebagai langkah keluar dari zona nyaman. Pasalnya, ia dan kawan-kawan satu band-nya merasa dua album Payung Teduh sebelumnya begitu-begitu saja.
"Kalau tidak menantang diri kami untuk berada di atmosfir kerja yang baru, kayaknya kami enggak usah nge-band lagi," ucap Is.
Karena itu, mereka mengajak produser Denny Casmala untuk memberi angin segar pada album baru Payung Teduh yang bakal dinamai Ruang Tunggu.
"Sound engineer sebelumnya juga saya ganti yang jauh banget sama warnanya Payung Teduh. Itu memperkaya kami. Kami pengin bikin sesuatu yang lebih dikonsep," kata Is.
"Sebenarnya di luar 'Akad', lagu-lagunya masih kayak (musik) Payung Teduh (selama ini), cuma lebih berisik aja. Soal tanggapan orang-orang, kalau bawain 'Akad' saya suka kasih prolog: 'Mohon maaf apapun keinginan kalian, kami enggak peduli he-he-he, jadi terima kasih kalau mau dengerin'," tambahnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/09/12/191905810/akad-antar-payung-teduh-keluar-zona-nyaman