"Sedih banget sih, justru mereka yang seksi lebih naik, maksudnya lebih terkenal dibanding mereka yang musisi," ungkap Tiara saat dijumpai wartawan di Coffee Bean and Tea Leaf Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2017).
"Sebenarnya DJ itu kan musisi, cuma beda main alat. Kalau drummer main drum, kalau DJ kan pakai mesin. Orang kadang bingung DJ itu ngapain. Enggak salah sih, karena memang belum se-educated itu di sini, jadi orang masih pada bingung. Baru sekarang-sekarang aja anak muda pada gandrungin DJ," lanjutnya.
Bagi pemain film Jakarta Undercover ini, anggapan seksi malah bisa merusak image DJ itu sendiri.
"Sebenarnya sedih banget sih, karena itu ngeganggu dan ngerusak image DJ sendiri," kata Tiara.
"Dan aku sendiri kalau ke keluarga atau ke teman gitu yang enggak tahu DJ ngapain, DJ ini pakai baju kayak gini, 'Lo sama ya DJ pakaiannya begitu, mainnya kayak begitu?'. Sebenarnya beda, tempat main aja ngaruh, genre juga ngaruh," sambungnya.
Di sisi lain, ia juga tak suka dipanggil DJ perempuan. Alasannya, ia tidak ingin dibeda-bedakan dalam menjalankam profesi ini.
"Karena menurut aku enggak ada namanya musisi atau singer dibeda-bedain. Female singer enggak ada. Rossa ya, Rossa aja.
DJ Tiara pun mengaku, karena image DJ perempuan yang selalu berpenampilan seksi, ia pernah merasakan pengalaman buruk saat akan tampil.
"Jadi mereka mungkin tahu aku bukan model yang kayak gitu, tapi pengalaman buruk aku pernah misal aku pakai jaket. 'Nanti dibuka kan mbak saat main? 'Kenapa, jaketku jelek?' Jadi karena kebiasaan yang kayak gitu," pungkasnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/09/13/181730710/dj-tiara-eve-penampilan-seksi-justru-merusak-image-dj