"Sebetulnya kami butuh perlindungan hak cipta dan hal semacamnya, cuma disatu sisi ini memang era digital yang internet itu udah gila-gilaan, kalau mau diambil positifnya itu promo, tapi kalau memang enggak ya mereka mau mengambil keuntungan dari si seniman itu sendiri," ucap Danilla di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (4/10/2017).
"Karena di Indonesia seniman bukan kayak pegawai bank yang dianggap kayak gimana gitu, tapi untung sih makin ke sini kayaknya udah lumayan ada gagangnya lah buat kita di sini," sambungnya.
Pelantun "Buaian" itu mengaku sedikit lega karena kini sudah ada badan yang mengurus tentang perlindungan hak cipta, namun banyak musisi yang masih belum terbiasa melindungi karya-karya mereka.
[Baca: Danilla Riyadi: Andien itu Penyanyi yang Punya Sikap]
"Solusinya ya harus ada hak cipta. Udah ada badannya kan sekarang, cuma musisi masih terbiasa dengan sistem yang lama ya udah ciptain lagu cipatain aja, ketatnya sekarang kita belum terbiasa," ujar wanita berusia 27 tahun itu
Meski mengaku santai, Danilla tetap khawatir apabila lagu-lagunya dinyanyikan ulang oleh orang lain demi mendapatkan keuntungan.
"Kalau di-cover sih gue masih santai cuma kalau diambil keuntungan itu agak deg-degan ya agak kayak, basic income gue diambil tapi ya udahlah gimana lagi," tutur penyanyi berkacamata itu.
Namun jika itu terjadi, Danilla menganggap hal tersebut adalah kesalahannya yang belum juga mendaftarkan karya-karyanya untuk dilindungi.
"Cuma kayak toh aku juga belom mendaftarkan beberpa lagu yang memang harus dilindungi, jadi aku ngerasa, 'Ya salah kamu sendiri sih Dan', tapi mesti didaftarin sih," imbuhnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/10/05/142026110/kata-danilla-soal-maraknya-musisi-cover