Dalam wawancara grup yang diikuti wartawan Kompas.com, Andi Muttya Keteng Pangerang, di Park Hyatt, Sydney, Australia, Minggu (15/10/2017), sang sutradara Taika Waititi mengungkapkan alasannya menambah dosis humor dalam Thor: Ragnarok.
"Saya tak lagi melihat orang-orang meninggalkan gedung bioskop dengan senyuman. Beberapa (film) meninggalkan stres dan depresi (pada penonton). Itu bisa mengingatkan kita akan buruknya dunia," ujar Waititi.
Sineas asal New Zealand itu tak mau hal tersebut dialami penonton Thor: Ragnarok. Ia ingin membangkitkan keseruan menonton film, seperti pengalamannya menonton film saat masih kecil.
"Saya ingat menonton film masa kecil seperti Back to the Future atau semacamnya. Dulu saya merasa 'wah menyenangkam sekali, seru'," ujar Waititi.
"Nah, itulah yang ingin kami lakukan dalam film ini, di mana nantinya setiap orang meninggalkan bioskop dengan perasaan seperti habis mengalami petualangan yang keren dan seru," ucapnya lagi.
Chris Hemsworth, pemeran Thor, yang duduk di sampingnya menimpali bahwa Waititi telah memberi atmosfer baru ke dalam kisah Thor.
"Yeah, memotong rambut, kehilangan palu sakti, dan mengubah kostum, Taika membawa visi yang unik pada Thor. Dan humor, yang hebat adalah lebih banyak humor dan petualangan yang seru," ujar Hemsworth.
Film Thor: Ragnarok mengisahkan perjuangan Thor yang berusaha menghentikan terjadinya Ragnarok, sebuah malapetaka yang akan menghancurkan dunia asalnya, Asgard.
Namun kali ini Thor tak akan ditemani oleh palu saktinya karena telah hancur diremukkan Hela dengan satu tangan.
Seri ketiga Thor ini segera dirilis di Amerika Serikat pada 3 November 2017. Namun sebelumnya bakal tayang lebih dulu di Indonesia, yakni pada 25 Oktober 2017.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/10/16/130049510/mengapa-ada-lebih-banyak-humor-dalam-thor-ragnarok