Namun pengalaman memerankan si pahlawan hijau selama bertahun-tahun, tak lantas membuat aktor Mark Ruffalo mudah berakting dalam seri ketiga Thor itu.
Dalam wawancara grup yang diikuti wartawan Kompas.com, Andi Muttya Keteng Pangerang, di Park Hyatt, Sydney, Australia, Minggu (15/10/2017), Ruffalo mengungkap sejumlah tantangan berat yang ia hadapi.
"(Teknik) motion-capture sedikit susah dilakukan," katanya.
Sebagai informasi, Ruffalo melakukan teknik motion-capture (mo-cap) untuk menghidupkan karakter Hulk. Motion capture adalah proses merekam setiap gerakan aktor untuk kemudian diolah ke bentuk 3D.
"Lalu sekarang karakter Hulk juga agak berbeda. Jadi saya mencoba mencari cara ia bersuara, cara dia bergerak, dan berimprovisasi," ujar Ruffalo.
Berimprovisasi untuk Hulk dalam Thor: Ragnarok ia anggap sulit karena walaupun sudah berpengalaman, Ruffalo mengaku selama ini ia kurang mengeksplor karakter Hulk.
"Bagaimana saya melakukan improvisasi? Hehehe saya saja tidak begitu mengenalnya. Saya selalu sedikit frustasi bahwa saya tak pernah sempat mengeksplor karakter Hulk dalam film-film sebelumnya," ucapnya.
"Itulah hal-hal yang paling berat. Tapi juga semuanya berakhir menyenangkan," sambung Ruffalo.
Film Thor: Ragnarok mengisahkan perjuangan Thor yang berusaha menghentikan terjadinya Ragnarok, sebuah malapetaka yang akan menghancurkan dunia asalnya, Asgard.
Namun kali ini Thor tak akan ditemani oleh palu saktinya karena telah hancur diremukkan Hela dengan satu tangan.
Seri ketiga Thor arahan sutradara Taika Waititi ini dirilis di Amerika Serikat pada 3 November 2017. Namun sebelumnya bakal tayang lebih dulu di Indonesia, yakni pada 25 Oktober 2017.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/10/16/183250510/tantangan-terberat-mark-ruffalo-perankan-hulk-dalam-thor-ragnarok