Ernest Prakasa Kena "Kutukan"

Selama shooting 25 hari sejak 7 September 2017 Ernest, yang menjadi sutradara dan penulis skenario film itu, bersama rekan-rekan kerjanya merasakan "kutukan" yang sesuai dengan judul film yang mereka garap.

"Ternyata, kutukan, jadi beneran, susah sinyal (telepon genggam). Kadang di lokasi shooting malah (sinyal) edge atau hilang," cerita Ernest lalu tertawa ketika dijumpai di Senayan City XXI, Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, Senin (16/10/2017).

"Tapi, akhirnya malah jadi unik, karena kami melakukan hal-hal yang sudah enggak kami lakukan. Tiba-tiba main (permainan yang pernah populer sekian tahun lalu) ABC lima dasar. Mau ngapain lagi, enggak ada sinyal. Main kartu. Jadi berkesan pengalamannya," sambung Ernest.

Selain itu, bagi Ernest Prakasa, itu pengalaman pertamanya sebagai sutradara menjalani shooting di luar kota.

Timnya, kata Ernest, harus menyiapkan cukup logistik, karena lokasi shooting film tersebut  sulit dijangkau, lantaran harus melewati lereng berpasir. Ada 26 mobil bermuatan yang dikerahkan oleh Ernest.

"Perjuangan teman-teman logistik sangat berat, tapi enggak ada insiden yang terlalu gimana banget. Timnya solid banget," ujar Ernest.

Dalam pengambilan gambar, Ernest Prakasa mengutamakan pemandangan alam. Sebagiannya lagi dilakukannya di kota.

"Melihat gambarnya, kayaknya seneng banget. Aku sebagai director dan penulis merasa ini jauh banget dari apa yang aku bayangkan," ucap Ernest.

"Kalau boleh jujur sesuai ekspetasi aku," sambungnya.

Film yang dimainkan oleh Adinia Wirasti, Niniek L Karim, Gading Marten, Darius Sinathrya, Slamet Rahardjo, Arie Kriting, dan Refal Hady itu kini sedang dalam proses editing.

Dijadwalkan, film tersebut akan diputar di gedung-gedung bioskop Indonesia mulai 21 Desember 2017.