"It's a good feeling to see that magazine like Vogue that actually give me that apreciation," kata Agnez ketika menghadiri acara peluncuran sebuah produk kecantikan di The Ritz-Carlton Hotel Pacific Place, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (18/10/2017) malam.
Walaupun Vogue merupakan majalah internasional bernama besar, pelantun "Coke Bottle" ini tak mau menjadikan pujian dari majalah tersebut beban.
"Kalau masalah di-mention sama Vogue, ya enggak harus jadi pressure ya. Maksudnya, ya udah, itu sih sebenarnya hanya bentuk apresiasi mereka terhadap karya seni yang saya dan tim saya buat," ujar Agnez.
"Jadi, enggak perlu dibikin pressure, sih. Cuma, ya udah, gitu aja, tapi enggak jadi pressure or anything," tegasnya.
Dalam artikel Vogue yang ditulis oleh Janelle Okwodu itu disebut bahwa Agnez menggandeng tiga "hitter" dunia mode yang ahli pada bidang masing-masing, dalam klip video lagu "Long as I Get Paid".
"Dari sisi mode, Agnez mengajak penata busana Monica Rose, penata rias Mylah Morales, dan penata rambut Larry Sims, untuk mencipta identitas visual untuk video musiknya dan membuat penampilannya menakjubkan," tulis Okwodu.
Vogue juga menilai Agnez sebagai pendobrak aturan fashion dan menyebut gayanya selalu berbeda.
Dalam klip video barunya itu, Agnez menggabungkan budaya tradisional Indonesia dengan gaya modern. Ia memadukan bustier dan jubah batik glamor rancangan Anne Avantie dengan kacamata, belati, dan lainnya.
"Meskipun, seperti banyak (artis) di (jalur musik) pop, dia (Agnez) menerjemahkan gayanya ke dalam garis pakaian tanpa nama, dan sering melangkah keluar dari landasan pacu yang menarik perhatian, gaya Mo bukan tanpa substansi," tulis Okwudo.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/10/19/120542710/dapat-pengakuan-dari-vogue-agnez-mo-tak-melihatnya-sebagai-beban