"Program #TemanGajah ini adalah program lanjutan dari #JanganBunuhGajah yang suda saya selenggarakan sekitar satu tahun yang lalu dimana sekarang dikemas ulang dengan pilihan bahasa yang sederhana," ujarnya dalam jumpa pers di Kembang Goela, Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2017).
Sebagai musisi, Tulus merasa ingin berbuat sesuatu untuk kelangsungan hidup spesies Gajah Sumatera yang masuk dalam daftar merah The International Union for Conservation of Nature (IUCN) yang dikategorikan sebagai spesies yang kritis.
"Saya rasa kalau lingkungan itu adalah sebuah komitmen yang kita harus terus jalani dan semampu sekuat tenaga yang kita bisa," ungkapnya.
"Program #JanganBunuhGajah itu bikin saya terkejut dengan respon masyarakat yang sangat baik dan saya yakin dengan program #TemanGajah ini kepeduliannya bisa lebih luas lagi sampai saat ini," imbuhnya.
Pada kampanye kali ini, pemilik album bertajuk Gajah ini mengajak beberapa pihak untuk bekerja sama seperti organisasi WWF Indonesia, serta sebuah portal penggalangan dana untuk membantunya mengumpulkan donasi hingga menyebarkan kotak donasi ke beberapa sekolah.
"Kita kerjasama dengan kitabisa.com. Nanti juga ada beberapa sekolahan yang akan ada kotak donasinya. Yang sekolahnya mengumpulkan donasi paling banyak nanti akan saya datangi. Saya akan nyanyi di sana," ucapnya.
Nantinya dari uang pengumpulan donasi, Tulus berharap agar bisa membeli 20 kalung satelit GPS untuk memantau pergerakan gajah.
"Yang dibutuhkan sekitar Rp 1 Miliar dengan waktu sampai tanggal 24 November 2017," kata Tulus.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/10/19/182332610/tulus-ajak-selamatkan-gajah-sumatra-dengan-kampanye-temangajah