Sutradara Anggi Frisca mengatakan, bahwa film dokumenter itu merupakan proyek mimpi hasil kolaborasinya dengan produser Chandra Sembiring.
"Negeri Dongeng ini sebenarnya project mimpi," ujar Anggi saat berbincang di kantor redaksi Kompas.com, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).
Wanita yang pernah meraih penghargaan Best Cinematography ajang Apresiasi Film Indonesia untuk film Mata Tertutup itu mempunyai alasan membuat film tersebut.
"Ini film tentang kegelisahan melihat Indonesia dan menumbuhkan cinta itu dengan apa? Lalu inspirasi muncul lewat film ini," kata dia.
"Film ini menceritakan ekspedisi ke tujuh gunung di Indonesia, tapi secara cerita bukan tentang gunung. Bagaimana bertemu masyarakat, dan menyelesaikan masalah dengan teman. Munculnya rasa cinta karena melihat keadaan itu," sambung dia.
Anggi mengatakan proses pengambilan gambar kali pertama dilakukan pada November 2014 lalu, yakni di Gunung Kerinci.
Selanjutnya ada Gunung Semeru (Desember 2014), Gunung Rinjani (Januari 2015), Gunung Bukit Raya (Februari 2015), Gunung Rantemario (Mei 2015), Gunung Binaiya (November 2015), dan Gunung Cartenz (April 2016.
Anggi menuturkan bahwa gunung-gunung tersebut ditentukan atas dasar mewakili beberapa provinsi di Indonesia. Lalu, dipilihlah beberapa guest expeditors yang akan mendaki ditiap ekspedisi.
Mereka adalah Nadine Chandrawinata yang mendaki Gunung Carstensz, Darius Sinatharya mendaki Gunung Binaiya, Medina Kamil, Djukardi "Bongkeng" Adriana, Matthew Tandioputra, dan pendaki lainnya.
"Pemilihan guest expeditors ini karena mereka punya passion yang sama dengan kami," ujar dia.
Setelah melalui proses produksi yang panjang, film Negeri Dongeng direncanakan akan tayang di jaringan bioskop Tanah Air pada 26 Oktober 2017.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/10/25/153632710/negeri-dongeng-pendakian-di-7-gunung-tertinggi-di-indonesia