Puteri Indonesia 2005 itu mengaku tersasar dan kehilangan jejak rekan-rekan timnya ketika hendak turun gunung. Perjalanan itu dilakukan Nadine untuk keperluan proses shooting film dokumenter Negeri Dongeng yang disutradarai oleh Anggi Frisca.
Saat itu, posisi Nadine berada di tengah-tengah di antara rombongan. Ia seorang diri. Setengah rombongan berada di depan, sedangkan rombongan lainnya berada di belakang Nadine.
"Aku ikut depan, tapi nungguin yang belakang. Jadi jalannya antara cepat enggak cepat," ujar Nadine saat berbincang di kantor redaksi Kompas.com, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).
"Ternyata (rombongan) belakang salah. Itu ada satu jam aku jalan sendiri, teriak depan dan belakang enggak kedengaran. Gue takut banget," sambung dia.
Apalagi yang membuat Nadine merasa cemas, di lokasi itu Nadine sempat terpleset dalam perjalanan mendaki. Ia merasa sendirian di tengah ketakutan.
Beruntung berkat pelatihan selama dua bulan sebelum berangkat, Nadine mengingat sesuatu. Dari pelatihan itu, kata Nadine, jika terjadi pecah rombongan dan tersesat, langkah yang harus diambil adalah melihat jejak kaki manusia di sekitar.
"Orang kalau kepepet pasti akan gunakan otak kanan dan otak kiri untuk bertahan. Aku lalu perhatiin jejak langkah. Enggak tahu benar atau salah. Navigasi juga agak kacau, walau enggak semua. Aku patokannya jejak itu," ujar dia.
"Belakang salah jalan, depan mengira aku ikut belakang. Itu pelajarannya sih kalau kita menjalani hidup, jangan sampai lupa sama sekeliling kita," sambung dia.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/10/25/171020710/cerita-nadine-chandrawinata-tersasar-di-gunung-carstensz