Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suka Duka Para Peserta Lomba Paduan Suara Anak Dendang Kencana 2017

Rinciannya, 33 peserta kelompok paduan suara dari tingkat TK dan 60 peserta dari tingkat SD. Hingga hari ini terhitung sekitar lebih dari 50 peserta yang sudah tampil di hadapan para juri.

Ada tiga juri yang menilai penampilan anak-anak ini, yakni Aning Katamsi, Caecilia Hardiarini, dan Y Totok Pujianto.

Beberapa peserta pun berbagi kisah persiapan mereka dan suka-dukanya. Salah satunya dari SD Nasional Plua BPK Penabur Sentul. Pengajar kelompok paduan suaranya, Berton C Tambunan, mengatakan bahwa kendala utama mereka adalah waktu latihan.

Kesulitan lain adalah soal mengatur harmonisasi vokal 15 anak didiknya dari kelas lima. "Karena mereka belum terbiasa bernyanyi dalam bentuk paduan suara," ucap Berton.

Tantangan yang hampir sama juga dirasakan oleh para guru TK BPK Penabur Bogor. Menurut sang kepala sekolah, Novana Ambarita, anak-anak didiknya begitu senang bergerak.

"Kesulitan paling nyata itu karena anak-anak suka bergerak ya. Sementara kan paduan suara harus berbaris rapi. Itu sih kalau soal suara sih kami tadi sudah puas," katanya.

Berbeda dari itu, pelatih paduan suara SD Abdi Siswa Bintaro, Leonard, mengaku tak punya kendala berarti kecuali bagaimana membuat anak-anak didiknya menjiwai lagu.

"Misalnya kami tadi nyanyi lagu tentang danau, nah ada beberapa anak enggak pernah liat danau langsung jadi susah ngebayangin danau itu seperti apa hehehe. Cuma aku kagum sama anak-anak ini karena mereka bisa fokus," ujarnya.

Tantangan tak sampai di situ. Mereka kembali menemui kendala sesaat sebelum tampil. Contohnya kelompok paduan suara SD Abdi Siswa Bintaro bimbingan Leonard tadi.

"Tadi pagi ada satu anak yang tiba-tiba mimisan ya karena dia juga lagi kurang sehat. Untungnya kami memang udah sediain satu pengganti," ujarnya.



Lagi lagi dengan Kepala Sekolah BPK Penabur Bogor, Novana, yang mengungkap bahwa seorang anggota paduan suaranya sempat merajuk tak mau tampil.

"Sempet ada yang ngambek tadi karena kan kami harus datang pagi-pagi kan hehehe. Tapi setelah kami coba encourage, kami bujuk, akhirnya dia mau," katanya.

Tak beda jauh, kelompok paduan suara TK Strada Indriyasana juga mengalami hal yang sama, hampir ada siswa yang batal tampil.

Cerita menarik lain juga datang dari seorang anggota paduan suara SD Abdi Siswa Bintaro bernama Eleonora Chelsea (10). Ia mengaku saking tegang dan gugupnya, selama sepekan sebelum lomba yang pantang minum minuman dingin atau es krim.

"Tegang. Semalam gugup banget hehe," ujarnya malu-malu.

"Aku enggak makam gorengan, enggak mau minum es, makan yang pedes-pedes. Aku minum kencur buat suaraku," kata Chelsea yang mengaku sudah berpengalaman mengikuti lomba paduan suara. 

"Ini pertama kali ikut. Capek pas latihan terus tadi pas masuk (ruang penjurian) aku gugup hehe. Tapi abis itu pas temen-temen nyanyi, aku santai. Abis ini aku mau lagi ikut paduan suara," katanya sambil tersenyum.

Program Dendang Kencana merupakan bagian dari kampanye lagu untuk anak yang berawal dari kepedulian Kompas Gramedia terhadap langkanya lagu anak.

https://entertainment.kompas.com/read/2017/10/27/185021010/suka-duka-para-peserta-lomba-paduan-suara-anak-dendang-kencana-2017

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke