Lewat film My Generation, Upi ingin mengubah pola pikir bahwa film remaja tidak selamanya menceritakan tentang masalah percintaan. Apalagi pada generasi anak muda zaman sekarang.
"Kebanyakan cerita remaja cerita romance, cinta, saya enggak mau bikin cinta-cintaan. Saya ingin buat film remaja yang kritis," ujar Upi saat berkunjung ke kantor redaksi Kompas.com, Palmerah Barat, Jakarta Barat, Senin (30/10/2017).
Butuh dua tahun bagi Upi untuk meriset cerita film yang digarap rumah produksi IFI Sinema. Melalui media sosial, Upi encari tahu bagaimana perbedaan anak-anak zaman sekarang dengan yang dulu.
"Kan jauh banget kesenjangannya. Ketika mau buat bagaimana bahasa dan cara berpikirnya benar-benar anak saat ini. Riset itu saya pelajari, sebenarnya dalam setiap generasi masalahnya sama, mungkin yang berbeda itu teknologinya aja gadget banget," ujar dia.
Secara garis besar, kata Upi, My Generation mengisahkan tentang perspektif berbeda antara orangtua dengan anak.
"Ini film mengambil dua perspektif, yakni persepektif anak muda dan perspektif orangtua. Kalau film biasa kan perspektif cerita remaja aja, atau orangtua aja yang menceritakan orangtua ngomongin masalah remaja. Kalau ini remaja yang mempertanyakan juga apapun yang orangtua lakukan. Ini remaja yang kritis," katanya.
Dalam meramu cerita itu, Upi memilih nama-nama baru untuk menjadi bintang utama. Merereka adalah Bryan Langelo, Arya Vasco, Alexandra Kosasie dan Luthesa.
Selain itu, Upi juga menggaet deretan artis papan atas seperti Surya Saputra, Tyo Pakusadewo, Ira Wibowo, Indah Kalalo, Aida Nurmala serta sutradara Joko Anwar. My Generation dijadwalkan tayang pada 9 November 2017 mendatang.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/10/30/182804310/upi-my-generation-film-remaja-yang-kritis