Karena itulah, ia sengaja mengemas film Marlina dalam balutan genre western atau koboi.
"Genre western ini kendaraan buat Marlina, biar bisa lebih relate sama yang nonton," ucap Mouly di sela gala premier film Marlina di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2017).
Ia saja awalnya tidak langsung tertarik dengan ide cerita Marlina yang berlatar Sumba dari sutradara Garin Nugroho. Mouly butuh waktu lama untuk mencerna kisah itu karena ia sama sekali tak punya bayangan tentang Sumba dan orang-orangnya.
"Cerita yang dikasih sama Mas Garin lebih ke cerita kekerasan kampung. Saya enggak langsung jatuh cinta sama ide cerita itu. Saya butuh waktu beberapa saat," kata Mouly.
"Karena ngaku aja, saya lahir dan besar di Jakarta. Ke Indonesia bagian timur aja saya belum pernah. Jadi saya harus biasakan diri dengan Sumba dulu. Ini film yang keluar dari zona nyaman saya juga sebetulnya," sambungnya.
Setelah meriset tentang Sumba dan membaca lagi ide cerita dari Garin, Mouly akhirnya memutuskan menempatkan corak film-film koboi Amerika dalam kisah Marlina.
"Karena saya melihat elemen genre western di situ. Genre western itu kan ada semacam jagoan yang sendirian di dunia yang masih punya jaraklah dengan aparat karena lokasinya jauh. Di tengah savanah. Nah, genre western ini bisa membantu atau mmbuat film ini dapat dinikmati orang-orang di kota maupun di luar negeri," ujar Mouly.
Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak berkisah tentang seorang janda asal Sumba bernama Marlina (Marsha Timothy) yang memenggal kepala seorang perampok, Markus (Egi Fedly), yang menyatroni rumahnya.
Marlina kemudian membawa kepala si perampok dalam sebuah perjalanan ke kantor polisi.
Proyek ini merupakan hasil kerja sama Cinesurya dengan Kaninga Pictures, Sasha & Co. Production (Perancis), Astro Shaw (Malaysia), Hooq Originals (Singapura), dan Purin Pictures (Thailand).
Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak akan tayang di bioskop Tanah Air pada 16 November 2017.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/11/10/093419110/genre-western-dalam-marlina-si-pembunuh-dalam-empat-babak