Sentot menjadi Penyunting Gambar Terbaik FFI 2017 bersama Kelvin Nugroho dengan karya mereka untuk film Night Bus.
"Saya menunggu 27 tahun, Kelvin yang pertama. Ini cuma soal waktu saja, kalau kita mau sungguh-sungguh, khususnya untuk profesi editor," ujarnya pada pergelaran FFI 2017 di Grand Kawanua International City, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (11/11/2017) malam.
Dalam kategori Penyunting Gambar Terbaik, Sentot Sahid dan Kelvin Nugroho bersaing dengan para nomine lainnya, yaitu Aline Jusria (Sweet 20), Arifin Cuunk (Pengabdi Setan), Cesa David Luckmansyah (Cek Toko Sebelah), Ryan Purwoko (Critical Eleven), Wawan I Wibowo (Kartini), dan W Ichwandiardono (Posesif).
Sebagai orang yang menunggu lama untuk meraih piala tersebut, Sentot memiliki pesan kepada para editor generasi muda untuk terus berkarya tanpa berputus asa.
"Semangat untuk generasi yang akan datang. Tetap semangat," ujarnya.
Film Night Bus merebut enam Piala Citra.
Kategori-kategori itu adalah Penata Busana Terbaik (Gemailla Gea Geriantiana), Penata Rias Terbaik (Cherry Wirawan), Penyunting Gambar Terbaik (Kelvin Nugroho dan Sentot Sahid), Penulis Skenario Adaptasi Terbaik (Rahadi Mandra dan Teuku Rifnu Wikana - Night Bus), Adaptasi Cerita Pendek (Selamat karya Teuku Rifnu Wikana), Pemeran Utama Pria Terbaik (Teuku Rifnu Wikana), dan Film Terbaik.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/11/12/161228010/sentot-sahid-menunggu-27-tahun-untuk-piala-citra