"Sempat ada beberapa parpol yang nawarin jadi kader," ujar Rian usai menjadi pembicara diskusi tentang kebhinnekaan di Ke:kini Ruang Bersama, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017).
Namun ia menolak dengan alasan hanya tertarik pada dunia musik. Lagipula menurut Rian, ia merasa tak punya kemampuan atau bakat di bidang politik dan tak mau memaksakan diri.
"Gue langsung menolak karena gue masih punya banyak mimpi bermusik. Mau D'MASIV lebih besar lagi, bisa keliling dunia. Jadi kayaknya enggak ada waktu mikirin (soal politik)," ucapnya.
"Jujur gue enggak ngerti soal politik, ingin fokus di musik aja. Ada orang yang lebih kompetenlah," imbuh Rian.
Namun jika diminta tampil dalam acara kampanye partai politik, ia dan D'MASIV tak masalah. Sebab, bagi mereka apapun acaranya, mereka manggung sebagai band, bukan kader atau pendukung parpol.
"Yang pasti kami enggak mau pakai atribut. Mindset kami menghibur penonton. Kami pernah manggung beda-beda partai, ya enggak apa-apa. Kami kan bermusik, mau acara kawinan, ultah, atau apa. Selama disuruh ngeband ya enggak apa-apa, kecuali disuruh orasi," kata Rian sambil tersenyum.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/11/14/110117910/begini-jawaban-rian-dmasiv-saat-diajak-gabung-partai-politik