Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PADI Reborn Berterima Kasih kepada Bandung

Seolah tak ingin kalah, ribuan penonton di depan panggung berteriak atau bersorak mengiringi nyanyian dan musik yang disuguhkan oleh band yang tadinya bernama PADI itu.

Teriakan semakin kencang, ketika sang vokalis, Fadly, mengeluarkan suaranya menyanyikan lagu "Sang Penghibur".

Dengan lagu pertama, Fadly, Piyu (gitar), Ari (gitar), Rindra (bas), dan Yoyo (drum) membawa emosi para penonton ke masa tujuh tahun sebelum mereka memutuskan untuk sementara tidak berkegiatan sebagai sebuah band.

Suasana saling rindu antara para penonton dengan PADI Reborn sangat terasa. Lapangan berdaya tampung 10.000 penonton itu tak ubahnya tempat karaoke.

Begitupun ketika mereka membawakan lagu kedua, "Perjalanan Ini", lalu "Begitu Indah", para  penonton tidak henti ikut bernyanyi. Para penonton hanyut dalam nostalgia.

Semakin malam, suasana bertambah "hangat".

Para penonton terus bernyanyi. Ketika akan memasuki lagu keempat, "Mahadewi", Fadly dan Piyu menanyakan kabar para penonton.

Pertanyaan band tersebut dijawab dengan teriakan "PADI !" dan "Jangan vakum lagi!"

"Terima kasih Sobat PADI (para penggemar PADI), karena kalian kami kembali. Terima kasih Authenticity Fest sudah membawa kami kembali ke Bandung dan bertemu dengan kalian semua di sini," tutur Fadly.

Sambutan para penonton yang luar biasa membuat Fadly sempat bingung untuk berkata-kata, sebelum PADI mengalirkan "Bayangkanlah".

"Speechless. Mimpi enggak, nih?" ujarnya.

Ucapan terima kasih beberapa kali mereka sampaikan setiap jeda lagu. Bahkan, pada beberapa lagu, Fadly menyodorkan mikrofon saja kepada para penonton dan terkesima ketika para penonton bernyanyi dan larut dalam lagu-lagu.

Dalam penampilan malam itu, PADI Reborn membawakan 12 lagu, yaitu "Sang Penghibur", "Perjalanan Ini"," Begitu Indah", "Mahadewi", "Bayangkanlah", "Semua Tak Sama", "Harmony", "Menanti Sebuah Jawaban", "Hitam", "Ternyata Cinta", "Kasih Tak Sampai", dan "Sobat".

Panggung Bandung
Bagi sebagian artis musik, termasuk para personel PADI Reborn, yang berasal dari Surabaya, Bandung merupakan kota seni dan para penonton pertunjukan musiknya tergolong kritis.

Ari mengatakan bahwa ketika untuk kali pertama PADI main di Bandung, ia gemetar.

"Karena, kota ini penuh kreativitas, musikalitas, sehingga takut salah," tuturnya.

Rindra menyatakan bahwa ia dan rekan-rekannya sangat menghormati Bandung.

"Kami menghormati salah satu kota musik di Indonesia (Bandung). Tujuh tahun enggak nge-band, perlu pelan-pelan mencari formula yang bagus. Yang penting, kami enjoy dulu," ucapnya.

Menurut penyelenggaranya, Authenticity Fest dibikin istimewa karena sifat kota dan para penonton musik Bandung.

"Bandung itu barometer musik, komunitas, kreativitas. Bandung nomor satu dalam art. Karena itu, suguhan di Bandung sangat spesial, karena band-nya banyak banget," kata Event Director Authenticity Fest 2017, Anes Rembes.

Authenticity Fest 2017 menyuguhkan penampilan dari Mustache & Beard, BottleSmocker, Danilla, Scaller, Pure Saturday, dan PADI Reborn pada puncak acara.

Musik mereka berbeda-beda, dari pop electronic, blues, alternative pop dan rock, jazz, folk, hingga pop.

Sajian para artis musik tersebut ditampilkan berdampingan dengan beragam kreasi lain dari sejumlah komunitas pegiat seni, dari mural, pameran handmade, permainan interaktif, hingga seni lukis wajah di tempat festival tersebut.

"Ini akan memberikan pengalaman simply authentic bagi masyarakat Bandung," kata Anes pula.

Bandung merupakan kota ketiga Authenticity Fest 2017. Sebelumnya festival tersebut digelar di Lampung dan Palembang.

Dijadwalkan, setelah di Bandung, Authenticity Fest 2017 akan diadakan di Yogyakarta dan Makassar.

https://entertainment.kompas.com/read/2017/11/20/152333210/padi-reborn-berterima-kasih-kepada-bandung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke