Melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Selasa (28/11/2017), pihak rumah produksi menyatakan permasalahan terjadi lantaran hard disk atau server EPIX Studio, tempat filmnya mengolah CGI (Computer Generated Image) mengalami masalah.
"Di tengah proses pengerjaan di bulan Agustus 2017, hard disk/server EPIX Studio crash di saat kami sudah menerima tanggal tayang dari bioskop 21 yaitu 23 November 2017," tulis pernyataan tersebut.
Sebagai informasi, film itu menjalani pra produksi sejak 2014. Pengambilan gambar dilakukan selama 121 hari sejak Februari 2015. Proses pengerjaan CGI dilakukan mulai Desember 2016.
Skylar menyatakan pihaknya harus mengerjakan ulang pengerjaan CGI dengan tempo 2,5 bulan. Padahal, sebenarnya CGI telah dikerjakan selama 10 bulan.
Akibatnya, pihak Skylar Pictures terlambat mendistibusikan DCP ke bioskop, karena materi final DCP yang masih dikerjakan di Studio Kantana Bangkok, dan baru sampai di Jakarta 22 November 2017.
"Dilema bagi kami antara tetap menayangkan film kami atau mundur. Mengingat waktu yang hanya tersisa satu hari, kami mengambil keputusan untuk tetap menayangkan film dengan segala kekurangannya," ungkap pernyataan tersebut.
Sayangnya, setelah tayang, Skylar Pictures akhirnya justru mendapatkan komentar kurang memuaskan, akibat kualitas CGI yang dipaksakan.
"Dikarenakan hal tersebut, kami takut akan berakibat buruk pada beberapa partner kami di luar negeri, mengingat budget film ini cukup besar dan menjadi salah satu film ber-budget fantastis di industri film tanah air," tulis Skypar Pictures.
"Akhirnya kami sampai pada sebuah keputusan untuk menarik film ini dari jaringan bioskop. Tidak ada pihak lain yang kami persalahkan, semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kami dalam menata produksi dikemudian hari."
https://entertainment.kompas.com/read/2017/11/28/180600910/penjelasan-skylar-pictures-terkait-penarikan-film-valentine-di-bioskop