Selama dua minggu menjalani pengambilan gambar, Joe menghadapi tantangan atau kesulitan terberat. Bukan adegan laga, melainkan soal bahasa.
"Karena semuanya harus dalam bahasa Inggris aksen Amerika, which is saya pertama kali terlibat dalam produksi dimana saya bermain sebagai orang Asian-American," ujarnya saat ditemui di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
"Jadi tantangannya saya harus bisa men-deliver itu dan terdengar meyakinkan seperti orang sana. Itu sih tantangan yang bahasa, karena saya bukan orang Amerika. Jadi itu tantangan yang terberat ya," sambungnya.
Selebihnya, Joe mampu menjalani perannya sebagai Li Yong, seorang master kung fu. Setelah satu episode, ayah dua anak ini akan kembali menjalani shooting Warrior untuk sembilan episode pada tahun depan.
Pada musim pertamanya, Warrior arahan sutradara Justin Lin terdiri dari 10 episode.
"Tahun depan saya balik buat selesain satu season. Jadi masih dalam proses sih belum kelar. Masih butuh sembilan episode lagi tahun depan yang akan shooting. Ya mudah-mudahan semuanya lancar," kata Joe
Serial yang juga disutradarai oleh Jonathan Tropper ini mengambil latar belakang Perang Tong yang brutal di Chinatown, San Francisco, AS, pada akhir 1800-an.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/12/03/092113010/kesulitan-terberat-joe-taslim-bermain-dalam-seri-televisi-warrior
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan