Lewat sebuah pertunjukan bertajuk A Night at Schouwburg, Minggu, (17/12/2017) malam, John Paul Patton atau Coki (bas dan vokal), Rey Marshall (gitar), dan Viki Vikranta (drum) memyuguhkan sesuatu yang berbeda.
Sekitar pukul 21.00 WIB, tanpa basa-basi Coki dan kawan-kawan memulai aksi mereka memainkan lagu milik Panbers, "Jakarta City Sound", di gedung yang dikenal dengan nama Theater Schouwburg Weltevreden itu.
Permainan KPR berlanjut ke "Hujan Badai" dan "Target Operasi". Kemudian, lagu "Neraka Jahanam" dan "Pencarter Roket" yang dipopulerkan oleh Duo Kribo.
Sebuah pemandangan langka melihat panggung bergaya neo-renaissance yang umumnya diisi oleh pertunjukan teater, musik klasik, atau kesenian tradisional kini menampilkan musik rock.
"Ini pertama kalinya Kelompok Penerbang Roket bermain di tempat sekeren ini. Terima kasih Schouwburg udah mengajak kami bertiga turut merasakan panggung ini yang katamya tua banget. Tahun 1821 ya," kata Coki di tengah penampilannya.
Selanjutnya, nomor-nomor seperti "Cekipe", "Beringin Tua", "Bimbang dan Ragu" disajikan oleh KPR. Penonton yang awalnya terlihat kikuk karena harus menikmati musik rock sambil duduk mulai mencair.
Mereka menggerak-gerakkan kepala dan pundak mengikuti "perkawinan" cabikan bass Coki, lengkingan gitar Rey, dan tabuhan drum dari Viki yang bertenaga.
"Masih semangat kan? Kan agak beda bisanya nonton pada lompat-lompat. Jangan sampai ada yang tidur ya hehehe. Oke, ini lagu lama banget enggak kami mainin, buat malam ini kami mainin," ujar Coki.
Ia lalu mengajak penyanyi Kallula ke atas panggung untuk menyanyikan lagu "Haai", salah satu lagu Panbers dari album Volume 1, yang diaransemen ulang oleh KPR.
"Pertunjukan kami malam ini berbeda dri biasanya," ujar Coki lagi mengantar aksi KPR mengentak panggung lewat "Dimana Merdeka", "Anjing Jalanan", dan "Mr Blo'on".
https://entertainment.kompas.com/read/2017/12/18/084431710/kelompok-penerbang-roket-cetak-sejarah-dengan-a-night-at-schouwburg