Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Spesial, Kelompok Penerbang Roket Bermain Dangdut di Schouwburg

Setelah "Hujan Badai", "Target Operasi", "Anjing Jalanan", dan "Dimana Merdeka" yang identik dengan rock nan cadas, KPR menyuguhkan dua lagu mereka yang berwarna dangdut.

"KPR sebenarnya pernah merilis beberapa lagu dangdut. Tapi kami jarang bawain, kami simpen buat momen spesial. Dan sekarang momen spesial itu," ujar vokalis sekaligus pemain bass KPR John Paul Patton atau Coki dari atas panggung.

Lagu "Jimi Hendrikoes" langsung memenuhi ruang pertunjukan GKJ yang berukuran 24 x 17,5 meter itu. Bersama Rey Marshall (gitar) dan Viki Vikranta (drum), Coki mencoba mengawinkan distorsi fuzz yang menggigit dan menjerit dengan beat dangdut.

Sebagai informasi ikon musik era 1960-an, gitaris legendaris Jimi Hendrix, adalah salah satu penyuka fuzz.

Hasilnya, KPR berhasil memberi ruang pada salah satu musik identitas Indonesia itu tanpa menanggalkan jiwa rock mereka.

"Yang tadi tuh kami ciptakan untuk musik dangdut Indonesia. Sebenarnya kami bikin istilah sendiri sih, fuzz-dut. Dangdut ada fuzz-nya hehehe. Nanti kami sahkan ya, hehehe, ya kami enggak pinter bercanda," ujar Coki.

"Oke Lanjut fuzz-dut berikutnya," tambahnya lalu memainkan lagu milik Panbers berjudul "Let Us Dance Together" yang mereka gubah ulang.

"Jadi itu interpretasi dangdut menurut kami. Berikutnya lagu untuk orang-orang yang enggak pernah puas," kata Coki.

Selanjutnya, "Loba" dan "Tanda Tanya" memenuhi sudut-sudut ruangan pertunjukan bergaya neo-renaissance yang dibangun pada 1821 itu.

Sebelumnya diberitakan Kelompok Penerbang Roket membuat sejarah di dunia musik Indonesia. Ia menjadi grup band pertama yang tampil dan merekam nusik secara live di Gedung Kesenian Jakarta.

Gedung Kesenian Jakarta

https://entertainment.kompas.com/read/2017/12/18/092450110/spesial-kelompok-penerbang-roket-bermain-dangdut-di-schouwburg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke