Vokalis band Koes Plus ini diberitakan pernah dirawat di rumah sakit pada Mei 2016 karena kebocoran pada paru-paru dan diabetes.
Pria yang lahir di Tuban, Jawa Timur, pada 27 Sepetember 1940 ini memulai kariernya di dunia musik dengan membentuk band Koes Brothers kira-kira 60 tahun lalu bersama saudara-saudaranya.
Saudara-saudaranya itu adalah Jon Koeswoyo (bas), Tonny Koeswoyo (gitar), Nomo Koeswoyo (drum), dan Yok Koeswoyo, yang bersamanya menjadi vokalis.
Koes Brothers lalu berubah menjadi Koes Bersaudara terhitung mereka merekam album pertama di perusahaan rekaman Irama pada 1962.
Band itu kemudian berganti nama lagi menjadi Koes Plus, karena Kasmuri atau Murry, yang bukan anggota keluarga Koeswoyo, menggantikan Nomo sebagai pemain drum.
Karena Murry masuk, dalam Koes Plus terjadi perselisihan yang mengakibatkan Yok hengkang. dirundung konflik lantaran bergabungnya Murry yang notabene bukan anggota keluarga Koeswoyo.
Yok tak sepakat Murry menggantikan Nomo, karena Murry bukan anggota keluarga Koeswoyo.
Dalam perseteruan itu, Yon setia bersama Tonny meneruskan band tersebut.
Tertatih dan terseok, Yon dan Tonny bersama Murry tak patah semangat sampai akhirnya berhasil melahirkan album Koes Plus Volume I Dheg-Dheg Plas.
Sekembali Yok ke dalam band, Koes Plus perlahan meraih popularitas pada 1970-an.
Pada 1980-an, kesuksesan Koes Plus menurun dan mereka sempat tak berkegiatan musik. Pada 1981, Yon merilis album solo yang ia beri judul Lantaran. Dua dari 10 lagu yang ada dalam album itu, "Kota Sunyi" dan "Kesan", ciptaan Yon. Selebihnya, karya Harry Cahyono.
Berbeda dari lirik lagu-lagu Koes Plus, lirik lagu-lagu solo Yon menggunakan bahasa yang tidak gamblang dan mengandung kritik sosial karena pengaruh Harry.
"Spirit" Yon itu terjaga sampai ia merilis album solo lagi berjudul Song of Porong pada 2008.
Hidup pas-pasan
Sepeninggal Tonny Koeswoyo, yang tutup usia pada 1987, meski masih terus menelurkan album, popularitas Koes Plus semakin merosot.
Kehidupan perekonomian keluarga Yon Koeswoyo dengan istrinya, Bonita Angelia, juga sulit.
Yon menikah dengan Bonita setelah bercerai dari Damiana Susi. Yon punya empat anak, dua dari Susi dan dua dari Bonita.
Untuk menghidupi keluarganya, Yon mencoba bisnis jual-beli mobil dan tanah. Ia juga menyambung hidup dari uang hasil menyewakan rumahnya.
Ketegaran hingga akhir
Kendati begitu, Yon Koeswoyo tak meninggalkan dunia musik. Yon bertahan di tengah pasang surut band dengan nama besar. Ia menjadi satu-satunya anggota keluarga Koeswoyo yang tersisa dalam Koes Plus.
Tak goyah, Yon merekrut Danang eks B-Plus (gitar), Soni eks B-Plus (bas), dan Seno (drum) menjadi anggota-anggota Koes Plus pada 2004. Formasi itu ia sebut Koes Plus Pembaharuan atau Koes Plus Formasi Milenium.
Sampai sebelum ajal menjemput, Yon berusaha aktif di panggung musik, meski didera masalah kesehatan.
Pada 9 Desember 2016, Yon bahkan tampil dalam konser Andaikan Koes Plus Datang Kembali di Balai Sarbini, Jakarta Selatan. Padahal, beberapa bulan sebelumnya, ia masuk rumah sakit.
Dalam jumpa pers konser tersebut di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (16/11/2016), Yon menyebut bahwa bermusik menjadi penyemangat untuk sembuh dan penyambung hidup secara finansial.
"Saya enggak ada pensiun. Dapat duit dari mana kalau enggak manggung? Emangnya enggak perlu makan, obat? Sekali check up aja 3,5 juta (rupiah), seminggu sekali duit dari mana itu, kecuali saya kaya sekali," ucap Yon ketika itu.
"Terus terang, ini (konser) obat untuk sembuh. Jadi, saya makin yakin kalau saya bisa sembuh. Kalau lihat penonton, seneng kan, saya bisa dua jam enggak turun (dari panggung)," sambungnya.
"Akhirnya, dikasih ganjaran sama Tuhan, 'Kamu jangan gitu, ah.' Akhirnya diopname sebulan. Katanya jantungnya, ginjalnya, ini banyak sakitnya. Akhirnya, saya sampai kurus. Enggak kuat saya diopname itu, mendingan saya mati," ujarnya pula.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/01/05/121645810/mengenang-ketegaran-yon-koeswoyo