Lanjut Tora, hal itu terjadi bukan karena kesalahan maskapai penerbangan yang pesawatnya akan ia tumpangi dari Bandar Udara Soekarno-Hatta di Cengkareng, melainkan karena kesalahan dirinya sendiri.
Tora mengatakan bahwa, ketika itu, ia hendak terbang ke Makassar, Sulawesi Selatan, untuk sebuah pekerjaan.
Ketika itu, kata Tora lagi, pengemudi mobil yang ditumpanginya tersasar di bandar udara, tak sampai ke terminal yang seharusnya, karena beberapa jalan menjadi macet akibat hujan deras.
"Pernah (tertinggal pesawat), tapi bukan terlambat lagi, saya salah terminal. Itu karena macet, gara-gara hujan, (jalan) jadi banjir," ujar Tora di Stasiun BNI City atau Stasiun Sudirman Baru, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2018).
Karena salah terminal, Tora tertinggal pesawat. Untuk bisa tetap berangkat pada hari yang sama, ia membeli tiket lagi dari maskapai penerbangan lain.
"Akhirnya beli tiket pesawat yang lain. Bukaannya untung, malah rugi," kenangnya.
"Waktu itu mau ke Makassar, jadi ya sudah tunggu lagi jadi agak telat sampai di Makassar," sambungnya.
Tora Sudiro mengaku lebih ketat memperhitungkan waktu tempuh ke bandar udara.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/01/08/170702410/salah-terminal-tora-sudiro-tertinggal-pesawat