Melihat Lebih Detil Cerita "Susah Sinyal" dalam Sebuah Novel

Hal tersebut dikatakan Ernest saat ditemui di Hong Kong Kafe, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2018).

"Kalau dari gue sih sebagai film maker, bikin film itu suka ada keterbatasan durasi. Ada beberapa hal di film tidak bisa dijelaskan terlalu banyak karena durasi," kata Ernest.

"Ada beberapa hal yang tidak bisa diceritakan, jadi hal itu kami buat lebih detil dalam novel," sambungnya.

Ika menyelipkan kemampuan imajinasinya untuk mengembangkan cerita perjalanan Ellen, seorang pengacara yang memiliki satu orang putri.

"Ada hal-hal yang belum diceritakan di filmnya aku coba masukin imajinasi aku, aku kembangin ceritanya, kalau misalnya di film banyakan komedi, ini aku banyakin cintanya juga," tutur Ika.

Tak hanya itu, Ernest dan Ika juga menambahkan beberapa karakter baru yang tidak diungkapkan dalam filmnya.

"Seperti misalnya hubungan Ellen dengan papanya Kiara, mantan suaminya, itu kan tidak diceritakan seperti apa di film," ucap Ernest bercerita.

"Terus hubungan Ellen dan almarhum papanya, yang akhirnya menjadi inspirasi buat dia jadi pengacara, itu di film kami enggak punya ruang menceritakan itu, di novel di ceritain," tambahnya.

"Dan kami juga ceritain Kiara dari sudut pandang teenager, kalau di film kan terlihat hanya sebagai rebel gitu, di sini lebih lagi," sambung Ika.

Sebelum resmi diluncurkan pada bulan Februari nanti, novel "Susah Sinyal" sudah ludes dalam waktu setengah jam untuk 100 pemesan pertama.

"Kami udah buka pre-order kemarin, 100 buku ludes dalam waktu setengah jam. Ini akan mulai (dijual) di toko buku bulan depan, awal Februari," imbuh Ernest.