"Saya sebagai wanita yang mencintai dia, saya cuman pakai daster sudah di mobil. Saya lihat dia mau dikeroyok ya saya turunlah menyelamatkan pasangan saya," ujarnya usai dimintai keterangan di Subdit Ranmor Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2018).
"Saya kan kecil, perempuan, saya pakai daster. Saya bilang berhenti, berhenti. Akhirnya mereka lihat kami dan memaki kami," ucap pelantun "Mimpi Manis" tersebut.
Dewi mengaku kejadian malam itu membuatnya merasa trauma. Apalagi dia menganggap keselamatan Angga terancam.
Bahkan kejadian malam itu membuat Dewi merasa trauma. Terlebih saat itu ia menilai nyawa Angga terancam.
"Karena posisi aku kan melihat orang yang kita cintai dan juga aku dikerubungi sama massa. Kalau misalkan saya enggan turun dia sudah digebukin, sudah mati kali ya. Sudah didorong sana-sini," katanya.
Peristiwa Dewi Perssik mencoba menerobos jalur busway terjadi pada 24 November 2017 lalu. Dewi berkilah saat itu ada kondisi darurat. Ia harus mengantar kerabatnya yang sakit. Ia merasa benar karena ada pengawalan dari polisi.
Setelah kejadian tersebut, Angga dilaporkan dilaporkan oleh petugas Trans Jakarta, Harry Maulana Saputra, atas dugaan ancaman kekerasan, melawan petugas, dan fitnah, yang tertuang dalam Pasal 335, 212, dan 315 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/01/11/113704010/dewi-perssik-kalau-saya-enggak-turun-angga-sudah-dikeroyok