JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Denada mengatakan bahwa komentar negatif seorang warganet pada akun Instagram miliknya merupakan bentuk penghinaan untuk dia dan putrinya.
Hal itu dikatakan Dena saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018).
"Media sosial adalah media yang ada aturannya, ada hukumnya, itu adalah ruang publik. Jadi dia post suatu kalimat yang menurut saya itu penghinaan," kata Dena.
"Menurut saya, itu adalah sesuatu yang tidak menyenangkan bagi saya dan itu menyangkut anak saya," sambungnya.
Komentar negatif warganet mulai berdatangan ketika Denada mengunggah foto yang menampilkan dirinya dengan pakaian seksi.
Denada pun mengakui bahwa dia bukanlah manusia yang sempurna. Namun, sebagai seroang ibu, Denada berani pasang badan untuk putri semata wayangnya itu.
"Tidak ada seorangpun manusia yang sempurna, saya ini bukan seorang malaikat, saya penuh dosa tapi sebagaimana seorang ibu, seberdosanya saya, di saat ada orang yang mengancam dan menghina anak saya, saya akan maju paling depan, apapun saya terjang, dan ini yang saya lakukan sbagai naluri saya sebagai seorang ibu," ungkap Dena.
"Hidup saya, bagaimana saya menjalani hidup saya hanya saya yang tahu. Sekali lagi saya bilang bahwa kepala di kaki, kaki di kepala adalah buat anak saya," lanjutnya.
Didampingi kuasa hukumnya, Minola Sebayang, Denada telah melaporkan warganet tersebut ke Polda Metro Jaya Rabu sore.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/02/14/200051010/denada-saya-penuh-dosa-tapi-saya-juga-seorang-ibu