Konferensi pertama yang mengusung Raya Nada untuk Indonesia akan digelar di Kota Ambon, Maluku, pada 7 hingga 8 Maret 2018.
Glenn mengatakan, ada berbagai pertimbangan yang membuat ia mengagendakannya dua tahun sekali.
"Pertama pertimbangannya supaya kita bisa mengevaluasi. Setelah setahun ini, nanti ada evaluasi," ujar Glenn di Gedung TVRI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2018).
"Jadi lebih kepada kami bisa mengevaluasi perjalanan, karena setahun tuh cepet banget. Jadi dua tahun tuh bisa lihat perkembangan sejauh mana, konferensi berikut bisa lihat pencapaian secara nasional," sambung dia.
KAMI akan membahas topik-topik umum seputar industri musik, yang melibatkan pelaku musik dengan pemerintah.
Diharapkan, hasilnya nanti akan menciptakan suatu pembaharuan tatanan ekosistem musik yang berkelanjutan, serta menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru kreatif Indonesia.
Adapun pelaku-pelaku yang dilibatkan dalam konferensi ini ada tiga golongan. Mereka adalah pelaku musik, pemerhati musik, dan pengambil keputusan dalam hal ini adalah pemerintah dan pengusaha.
"Totalnya akan ada 350 delegasi. Mereka lintas bidang seperti promotor, pelaku, penyanyi, pemusik, produser, label, pembuat festival, dan sebagainya. Karena ini konferensi musik pertama, sifatnya lebih undangan. Nanti yang kedua baru dibuka buat umum," kata Glenn.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/02/14/201333810/konferensi-musik-indonesia-akan-diagendakan-dua-tahun-sekali