JAKARTA, KOMPAS.com -- Jumat pekan lalu, (16/2/2018), bukanlah hari baik bagi putri bungsu Ratu Dangdut Indonesia Elvy Sukaesih, Dhawiya Zaida.
Dhawiya yang pernah menekuni dunia hiburan Tanah Air itu diciduk polisi saat sedang mengisap sabu di rumahnya di kawasan Cawang, Jakarta Timur, sekitar pukul 00.30 WIB. Polisi langsung menyita 0,49 gram sabu dari kamar pelantun "Aduh Bingung" itu.
Dhawiya tak sendiri, ia memakai sabu bersama kakaknya Syehan serta ipar perempuannya yang tengah hamil, Chauri Gita.
Sebelum meringkus Dhawiya, polisi telah menangkap kekasihnya, Muhammad, di depan rumah putri sang Ratu Dangdut itu.
Jadilah mereka sekeluarga digelandang ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangannya.
Celana jeans, kotak rias, dan dompet
Bermula dari penemuan sabu seberat 0,38 gram yang disembunyikan dalam celana jeans Muhammad, polisi mendapatkan barang bukti yang lebih banyak di kamar Dhawiya.
Di kamar itu ditemukan sebuah kotak rias motif garis-garis hitam putih berisi sejumlah barang atau alat bantu untuk mengonsumsi sabu.
"Kami melakukan penggeledahan kami temukan beberapa barang yang di dalam kotak ini," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (17/2/2018) lalu.
Di dalammnya ada bungkusan berisi sedotan warna-warni, sembilan cangklong, beberapa klip plastik kecil, timbangan elektrik, serta gulungan kertas aluminium foil.
Bukan hanya itu, masih di kamar Dhawiya, polisi menemukan klip plastik ketiga yang berisi sabu. Barang haram seberat 0,45 gram tersebut tersimpan dalam dompet silver milik pemain film Get Married 2 itu.
"Jadi di kamar D ini, barang bukti satu ada dua. Pertama adalah 0,49 gram yang sedang digunakam secara bersama ketiga tersangka yang dibeli secara urunan," kata Kasubdit 1 Detreserse Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Calvijn Simanjuntak.
"Yang kedua barang bukti sabu sebesar 0,45 gram yang kami sita dari dompet berwarna silver milik D," sambungnya.
Ramai-ramai jadi tersangka
Dhawiya cs pun tak bisa berkelit lagi karena telah tertangkap tangan mengisap sabu ditambah banyaknya bukti. Polisi kemudian menetapkan Dhawiya, Muhammad, Syehan, dan Chauri sebagai tersangka kasus dugaan penyalahgunaan narkotika.
Namun, salah satu kakak Dhawiya yang sebelumnya ikut digiring ke kantor polisi, Ali Zaenal, statusnya belum menjadi tersangka. Pasalnya, kendati hasil tes urine Ali juga positif mengandung sabu, polisi tak menemukan barang bukti apa pun darinya.
"Setelah dilakukan pemeriksaan kemarin, kami menetapkan M dan D, S dan C sebagai tersangka," kata Argo.
Keempat tersangka dikenakan Pasal 114 ayat 1 subsider pasal 112 ayat 1)lebih subsider pasal 127 ayat 1 jo Pasal 132 ayat 1 Undang Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Ancaman hukumannya pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 20 tahun. Serta pidana denda paling sedikit Rp 1 miliar dan maksimal Rp 10 miliar rupiah.
Patungan untuk kesenangan
Dari keterangan awal, menurut polisi, Dhawiya bersama kakak-kakak dan pacarnya patungan untuk membeli sabu.
Masing-masing menyumbang Rp 200.000. Setelah terkumpul Rp 800.000, uang itu kemudian dibawa oleh Muhammad untuk membeli sabu.
"Mau kami dalami karena keterangannya berubah-ubah. Tapi yang jelas proses pembelian barang ini mereka titipkan ke M untuk mencari barangnya," kata Kasubdit 1 Detreserse Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Calvijn Simanjuntak.
Ia mengatakan, untuk sementara pengakuan dari para tersangka adalah sabu tersebut dipakai hanya untuk kesenangan pribadi.
Diduga pengedar
Penyidik Polda Metro Jaya terus berusaha menggali informasi dan menyelidiki lebih dalam lagi soal motif para tersangka.
Sebab, beberapa barang bukti mengindikasikan ke kemungkinan bahwa ada tujuan lain Dhawiya cs membeli sabu selain untuk kepentingam pribadi.
"Kami masih mendalami kembali apakah yang bersangkutan semua (keempat tersangka) itu pengguna atau pengedar. Tapi untuk tes urine, semuanya positif (mengonsumsi sabu)," ujar Argo.
Dugaan tersebut berdasarkan temuan banyaknya klip plastik kecil, timbangan elektronik, gulungan kertas aluminium foil, dan lainnya.
Kasubdit 1 Detreserse Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Calvijn Simanjuntak menambahkan bahwa pihaknya masih menyelidiki dugaan Dhawiya dan Muhammad sebagai pengedar.
"Yang bersangkutan benar pacaran, cuma kami masih mendalami apakah M ini adalah salah satu pengedar di wilayahnya, kami dalami. Nanti didalami apakah berkaitan dengan pendistribusiannya," ujar Calvijn.
Selain itu Muhammad cukup lihai ketika menyembunyikan sabu pada bagian atas celana jeans-nya.
"Dipikir tidak akan ketahuan. Tapi karena kejelian dari penyidik menggeledah badan, kami bisa menemukan ini," kata Argo lagi sambil menunjukkan klip plastik berisi sabu dan celana jeans milik Muhammad.
"Dimodifikasi, disilet untuk taruh itu. Sebenarnya ini bukan modus baru yah. Kami hampir dikelabui memang pada saat itu. Dan ternyata ada anggota kami yang jeli, dia menyampaikan ke M 'ada kok ini (plastik sabu), coba kamu buka'," timpal Calvijn.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/02/19/081443410/putri-sang-ratu-dangdut-terjerat-narkoba