Menurut penghitungan comScore, film karya sutradara Ryan Coogler itu diperkirakan akan mengumpulkan perolehan total 387 juta dollar AS atau kira-kira Rp 5,1 triliun dari pemutarannya sepanjang akhir minggu kemarin.
Black Panther juga menjadi film terlaris yang dibesut oleh sutradara berkulit hitam dan menampilkan sebagian besar pemain berkulit hitam.
Rekor sebelumnya dipegang oleh Straight Outta Compton, yang meraup total 214 juta dollar AS sepanjang masa putarnya di seluruh dunia pada 215.
Tak ada keraguan bahwa Black Panther, yang diproduksi oleh Disney-Marvel, akan mengguncang box office di Amerika. Namun, bagaimana penerimaan para penonton di luar Amerika terhadap Black Panther?
Selama ini, di Hollywood ada anggapan bahwa para penonton asing tidak tertarik pada film yang sebagian besar karakternya berkulit hitam. Akhirnya, para pembuat film di sana selalu takut untuk mengambil risiko.
Sampai akhirnya, Black Panther, dengan anggaran produksi 200 juta dollar AS, 30 persen lebih banyak dari Doctor Strange dan Ant-Man, mematahkan kekhawatiran itu.
Meski kalah dari Fifty Shades di Jerman -- salah satu pasar yang penting, film yang dibintangi oleh Chadwick Boseman tersebut mampu meraup penjulan tiket yang tinggi di Inggris, Belgia, Ukraina, Korea Selatan, Meksiko, dan Brasil.
"Kami sangat senang dengan reaksi di seluruh dunia, terlebih lagi karena kami tidak menghadapi persaingan selama sebulan," kata Dave Hollis, Presiden Distribusi Disney.
Coogler, sang sutradara, kepada The Hollywood Reporter mengungkapkan pendapatnya tentang faktor di balik keberhasilan tersebut.
"Konsep cerita dengan latar belakang Afrika, aktor keturunan Afrika di garis terdepan, dikombinasikan dengan skala pembuatan film waralaba modern, adalah sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya," ujarnya.
"Anda merasa mendapatkan kesempatan untuk melihat sesuatu yang segar, menjadi bagian dari sesuatu yang baru, yang menurut saya semua penonton menginginkan pengalaman, terlepas dari mereka keturunan Afrika atau bukan," tambahnya.
Gebrakan yang dilakukan film Black Panther telah mengundang pujian dari beberapa tokoh. Salah satunya, Phil Contrino, direktur media dan penelitian untuk National Association of Theatre Owners.
"Mudah-mudahan suatu hari nanti kita bisa melihat penayangan Black Panther sebagai titik balik ketika keragaman dan representasi positif dalam film-film blockbuster beralih dari anomali menjadi normal," kata Contrino.
Richard Gelfond, Chief Executive Imax, berpendapat bahwa Black Panther telah mendorong pembuatan film-film yang lebih beragam.
"Disney menyalurkan konten yang menarik sekaligus menjembatani kesenjangan antara budaya yang berbeda. (Black Panther) merupakan cerminan dari nilai-nilai bersama para penonton bioskop di seluruh dunia," ucap Gelfond.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/02/19/131808210/black-panther-tumbangkan-mitos-hollywood