Dari Amerika Utara (AS dan Kanada) saja, Black Panther sudah mengantungi 400 juta dollar AS atau sekitar Rp 5,3 triliun.
Di dua negara itu, Black Panther baru diputar pada 16 Februari lalu. Di wilayah Amerika Utara, Black Panther ditayangkan di 4.020 lokasi.
Sebagai perbandingan lain, film produksi Marvel Studios lainnya, Guardians of the Galaxy, meraup 773 juta dollar AS (Rp 10,3 triliun) selama lima bulan diputar pada 2014.
Black Panther bakal jauh melampaui perolehan Guardians of the Galaxy. Apalagi film yang dibintangi Chadwick Boseman itu belum diputar di Jepang dan China, yang termasuk pasar besar bagi film Hollywood.
Bos Imax Greg Foster berpendapat kesuksesan Black Panther tak lepas dari kualitas film sehingga banyak orang rela menonton lebih dari sekali.
"Film ini memiliki daya promosi dari mulut ke mulut yang kuat dan loyalitas fans yang luar biasa. Kriteria itu diperlukan untuk sebuah kesuksesan," kata Foster seperti dikutip New York Times.
Sebagai informasi, bioskop Imax di lebih dari 60 negara memutar film Black Panther.
Sementara itu menurut Comscore yang dilansir Variety, 69 persen penonton memberi nilai "mengagumkan" dan 12 persen lainnya berpendapat "sangat bagus" kepada Black Panther.
Menurut data ComScore, pada akhir pekan kedua pemutarannya diketahui 33 persen penonton Black Panther adalah keturunan Afrika-Amerika, 37 persen Kaukasia (berkulit putih), 18 persen Hispanik, dan 7 persen Asia.
Hal itu tidak jauh berbeda dari data yang ditarik dari pekan pertama pemutaran Black Panther. Penonton film itu terdiri dari 37 persen warga keturunan Afrika-Amerika, 34 persen keturunan Kaukasia, 18 persen warga Hispanik, dan 5 persen keturunan Asia.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/02/26/103228010/baru-12-hari-diputar-black-panther-meraup-rp-94-triliun