RGV, begitu dia biasa disebut, menyutradarai film-film Sridevi, antara lain Great Robbery, Govindhaa Govindhaa, dan Hairaan.
Sebagai sahabat, Varma menulis surat terbuka untuk mengucapkan selamat jalan kepada sang legenda. Surat itu menggambarkan betapa kehidupan Sridevi sangat berbeda dengan yang dilihat publik.
Sebelumnya diberitakan, Sridevi meninggal di Dubai, Sabtu (24/2/2018). Awalnya, Sridevi disebut meninggal karena serangan jantung.
Namun, hasil otopsi menunjukkan bahwa ia tenggelam tak sengaja setelah tak sadarkan diri di bathtub di kamar hotelnya di Dubai.
Menurut Varma, banyak orang ingin memiliki seperti yang dipunyai Sridevi.
"Tetapi, apakah Sridevi bahagia atau bahagiakah kehidupannya?" tulis RGV.
Varma mengatakan mengamati kehidupan Sridevi sejak pertemuan pertama mereka dalam film Shana Kshanam.
"Saya melihat sendiri bagaimana kehidupannya seperti burung yang terbang bebas di angkasa sampai ayahnya meninggal dan kemudian bak burung dalam sangkar karena ibunya yang sangat protektif," lanjut Varma.
Menurut Varma, pada masa itu artis peran dibayar di bawah tangan untuk menghindari pajak. Untuk menghindari petugas pajak, ayah Sridevi memercayakan honor putrinya ke teman dan kerabat. Namun, mereka mengkhianati Sridevi setelah sang ayah meninggal.
"Selain itu, ibunya yang tidak tahu apa-apa juga melakukan investasi properti yang gagal. Kesalahan-kesalahan itu membuat Sridevi bangkrut ketika Boney Kapoor masuk dalam kehidupannya. Boney sendiri memiliki banyak utang ketika itu," tutur Varma.
Ketika sang ibu meninggal, adik Sridevi, Shri Latha, minggat dan menikah dengan anak seorang tetangga mereka.
Sebelum meninggal, sang ibu telah membuat semua harta tak bergerak atas nama Sridevi.
"Tetapi, adiknya menuntut separuh dari harta itu dengan alasan ibu mereka sedang tidak waras akibat operasi otak ketika menandatangani surat warisan," kata Varma.
"Akibatnya, perempuan idaman jutaan orang di dunia itu sebenarnya sendirian di dunia. Dia hanya memiliki Boney," lanjut Varma.
Varma menuturkan, Sridevi tidak bahagia, kecuali saat dia melakukan comeback dengan membintangi film English Vinglish.
"Dia melalui banyak penderitaan sepanjang hidupnya. Karena memulai karier sejak kecil, dia tidak pernah menjalani hidup secara normal," tulis sutradara kondang tersebut.
Jangankan kehidupan yang tenang, kata Varma, secara psikologis Sridevi selalu khawatir dan merasa tidak percaya diri.
"Di mata banyak orang, dia adalah orang tercantik di dunia. Tetapi apakah dia merasa cantik?"
Di mata Ram Gopal Varma, Sridevi pemalu, merasa tidak aman, dan rendah diri.
Menurut Varma, Sridevi selalu khawatir orang mengetahui rasa tidak percaya dirinya. Karena itu dia sangat tegang dan membangun benteng untuk melindungi diri.
"Bukan kesalahan dia. Namun, dia didorong ke kemasyhuran di usia yang sangat muda sehingga ia tidak pernah mendapat kesempatan untuk mandiri, menjadi yang dia inginkan," kata Varma.
"Dia harus memakai topeng dan menjadi orang lain tidak hanya di depan kamera, tetapi di belakang kamera juga," tutur Varma.
Varma mengatakan Sridevi khawatir dua putrinya, Janhvi dan Khushi, tidak diterima dengan baik di Bollywood. Sebagai informasi, Janhvi mulai menjajal dunia akting dalam film Dhadak.
"Dari pancaran matanya, saya bisa melihat kepedihannya dan itu karena dia sejatinya anak-anak yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa," kata Varma.
"Dia orang yang naif, tetapi sering merasa curiga karena sering mendapat pengalaman pahit. Itu bukan kombinasi yang bagus," tulis Varma.
"Tentang kematiannya, bisa jadi merupakan kombinasi serangan jantung yang dipicu tenggelam di bathtub secara tak sengaja. Mungkin obat-obatan berperan besar dalam kejadian ini," kata Varma.
Ram Gopal Varma menambahkan banyak bunuh diri dan kematian tidak disengaja terjadi setelah pesta besar atau pernikahan.
"Hal itu karena orang yang mengalami depresi dan merasa tidak nyaman tidak bisa memahami mengapa dunia sangat menyenangkan, tetapi mereka tidak bisa merasakan kebahagiaan di tengah kehidupan yang gemerlap," tulis Varma.
Menurut Varma, hal itu membuat mereka merasa diingatkan bahwa tidak ada yang salah dengan dunia. Sebaliknya, merekalah yang salah karena tidak mampu merasakan apa pun.
"Ada orang yang bunuh diri karena depresi. Orang lainnya, hanya untuk mengendalikan kekhawatiran dan depresi, mengonsumi lebih banyak obat tanpa mengetahui dosis dan kondisi yang aman," papar Varma.
Varma tidak mau berspekulasi lebih lanjut tentang penyebab kematian Sridevi.
"Biasanya saya tidak suka mengucapkan 'rest in peace' setelah seseorang meninggal. Namun untuk kasus Sridevi saya akan mengucapkannya. Sebab, saya sangat yakin dia akhirnya merasakan kedamaian untuk kali pertama dalam hidupnya, atau haruskah saya sebut kematiannya?" pungkas Varma.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/02/27/192600810/sutradara-bollywood-sebut-sridevi-tidak-bahagia