"Saya tahu masih banyak kekurangan. Saya juga tak alergi dengan kritik. Saya masih butuh saran teman-teman, masih banyak pelajaran yang bisa dikejar," kata Ernest di Monopoli Hotel di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, (27/2/2018) malam.
Debut Ernest sebagai sutradara adalah meramu film berjudul Ngenest (2015). Lalu pada tahun-tahun berikutnya Ernest merilis film Cek Toko Sebelah dan Susah Sinyal.
Ernest mengatakan, ketiga film yang dibuatnya tidak lepas dari masukan-masukan sutradara kawakan lainya. Misalnya adalah Raditya Dika, Anggy Umbara, Joko Anwar, dan beberapa nama lain.
Ernest mengaku butuh jawaban jujur dari para sutradara untuk mengoreksi film yang dibuatnya.
"Sama teman –teman yang bisa berkata jujur, tidak sungkan, dan berkata apa adanya, pasti saya akan tanya," kata Ernest.
Masukan-masukan itu dibutuhkan Ernest lantaran ia belajar sebagai sutradara secara otodidak. Ia tidak pernah mengecap pendidikan sutradara secara formal.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/02/28/084236510/ernest-prakasa-tak-alergi-kritik