"Cuma ingin mengingatkan dan menasihati Tessa, saya cuma pengin anak ada bapak ada ibunya terlepas siapa yang salah, siapa yang benar. Itu saja," kata Sandy.
Sandy bercerita tentang pengalamannya yang juga pernah menjadi anak yang diperebutkan oleh kedua orangtuanya. Menurut Sandy, saat itu dia hanya ingin bersama ayah dan ibunya.
"Saya punya pengalaman, ketika bapak dan ibu saya memperebutkan saya, mereka saling menjatuhkan, tapi saya tidak melihat itu, yang saya lihat papa saya tetap papa saya, mama saya tetap mama saya, saya pengin bersama mereka selalu, itu yang saya rasakan," tutur Sandy bercerita.
Berdasarkan pengalamannya itu, Sandy mengatakan bahwa tugas seorang ayah tidak akan bisa digantikan oleh seorang ibu. Meski telah berpisah, Sandy berharap dia dan Tessa bisa bekerja sama untuk menjaga kedua anak mereka.
"Saya saja yang sudah ngalamin, yang namanya berontak, wanita itu akan beri kasih sayang buat anaknya, laki-laki akan memberikan right or wrong-nya," ungkap Sandy.
"Enggak bisa tugas wanita doang melengkapi tugas laki-laki kepada anaknya, itu butuh kerja sama saling melengkapi walaupun kami sudah saling berpisah," tambahnya.
Tessa dan Sandy akan melakukan mediasi terakhir untuk membuat kesepakatan secara tertulis pada Kamis (8/3/2018) depan.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/03/01/163157010/nasihat-sandy-tumiwa-untuk-tessa-kaunang-setelah-mediasi